Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed (MBZ), menjadi Dewan Pengarah pembangunan ibu kota negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur.
- Usai Lebaran, Prabowo Bakal Panaskan Mesin Persaingan Capres 2024
- JMSI Dukung Kampanye #RamadanTanpaKelaparan
- Resmikan PSEL TPA Benowo, Jokowi Puji Mensos Risma Dan Wali Kota Eri Cahyadi
"Presiden meminta crown prince sebagai dewan pengarah di pembangunan ibu kota dan saya pikir menjawab pertanyaan orang, nanti Indonesia ke sana atau tidak. Jadi sesama brother, mungkin sekali, bukan mungkin, istilah titlenya saja seperti apa, tapi ketuanya crown prince Mohammed bin Zayed, dan anggotanya ada beberapa nama terkenal lainnya," jelas Luhut dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/1).
Namun begitu Luhut meyakinkan pembangunan ibu kota baru tetap digarap pemerintah pusat dengan menggunakan APBN. Kemungkinan ada juga investor china yang masuk ke dalam deretan nama-nama terkait pembangunan tersebut.
"Siapa saja yang tempati, mau dari Tiongkok, dari mana saja. Tapi Presiden menyampaikan pembangunan kantor pemerintah itu dari APBN, jadi yang tidak APBN itu yang non (klaster) pemerintah," jelas Luhut.
Sejumlah pihak turut dimintai kerja samanya dalam menggarap ibu kota baru. Pemerintah telah mengajak Softbank dan IDFC First Bank ikut terlibat berinvestasi.
"Jadi secara khusus juga dibicarakan mengenai pembangunan ibu kota baru. Jadi dengan ini crown prince memberikan komitmen akan masuk ke dalamnya tadi juga sempat terucapkan nilainya akan terbesar di antaranya IDFC maupun Softbank, dan lain-lain," ujar Luhut.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Perindo Bisa Jadi Penghubung KIB dan KKIR
- Atas Undangan Zelensky, Vokalis dan Gitaris Band U2 Hibur Pengungsi di Stasiun Khreshchatyk
- Begini Pesan JK ke Surya Paloh Soal Mencari Pemimpin Bangsa