Kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dari hari ke hari dalam menangani pandemi Covid-19 semakin membuahkan hasil.
- Sadarkan Masyarakat Tentang Bahaya Rokok Ilegal, Pemkab Malang Gelar Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai
- Siswa Jatim Terbanyak Diterima PTN 2023 Jalur Tanpa Tes Maupun Dengan Tes, Gubernur Khofifah: Alhamdulillah, Pertahankan Prestasi!
- Tak Mau Divaksin, Oknum LSM di Sampang Bikin Gaduh
Selain kesembuhan yang terus meningkat, sejumlah kelurahan di Surabaya menunjukkan perkembangannya dengan menekan angka penyebaran.
Hingga saat ini, ada enam kelurahan di Surabaya yang dinyatakan nol kasus pasien Covid-19.
Dari enam kelurahan itu, dua di antaranya memang sejak awal sama sekali tidak ditemukan kasus Covid-19.
“Kelurahan yang sejak awal nol pasien adalah Genting Kalianak dan Romokalisari dan terus kami pantau,” kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Jum'at (19/6).
Sedangkan di empat kelurahan lain, sebelumnya memang pernah ada kasus Covid-19.
Namun, kelurahan tersebut dapat menurunkan dengan cepat sehingga saat ini sudah tidak ada lagi warga yang terpapar.
Empat wilayah kelurahan itu, yakni Tambak Sarioso, Sumberrejo, Pakal dan Tambak Osowilangun.
“Untuk Kelurahan Tambak Sarioso, Sumberrejo dan Tambak Osowilangun sebelumnya ada satu kasus dan sekarang sudah sembuh. Kalau yang Kelurahan Pakal ada enam orang yang konfirmasi juga sudah sembuh,” ungkap Feny sapaan akrab Febria Rachmanita.
Kepala Dinkes Surabaya ini juga memaparkan, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh hingga hari ini mencapai 1.424 Jiwa.
Angka tersebut merupakan data kumulatif dari pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, Hotel Asrama Haji maupun rawat jalan isolasi mandiri.
“Sampai hari ini pukul 15.00 WIB pasien yang sembuh bertambah 48 orang. Ini jumlahnya terus bergerak,” ungkapnya.
Menurutnya, 48 pasien yang sembuh pada hari ini merupakan pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, Hotel Asrama Haji dan rawat jalan isolasi mandiri.
Bahkan, Feny menyebut, dalam sehari angka tertinggi pasien sembuh di Surabaya pernah mencapai 240 orang.
“Paling tinggi pernah mencapai 240 orang. Pastinya mereka telah melewati tes swab dengan hasil yang negatif selama dua kali berturut-turut,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sempat Rusak, Pemkab Probolinggo Gratiskan PDAM bagi Warga Gili Ketapang
- Haflatul Imtihan Ke-91 PP Zainul Hasan Genggong Puteri, Gubernur Khofifah Sampaikan Pentingnya Santri Jadi Sosok Game Changer Hadapi Gejolak Dunia
- Bangkitkan Ekonomi, Dinkes Jatim Diminta Vaksinasi Massal Pedagang Pasar