Polisi diminta segera menangkap terduga pelaku pembacokan kader Ansor Surabaya yang bernama Bahrawi (63 tahun). Korban dibacok tangannya saat memasang banner di jalan Dukuh Bulak Banteng Surabaya Sabtu siang, (16/11).
- Polisi dan Kejaksaan Buru Distributor Nakal Obat-obatan
- Tingkat Inklusi dan Literasi Keuangan Jatim Tahun 2019-2022 Konsisten di Atas Nasional, Gubernur Khofifah Pastikan UMKM Tersentuh Digitalisasi
- Wali Kota Eri Cahyadi Sebut Proyek Penangan Banjir Surabaya Terus Berlanjut hingga 2026
"Kalau pelaku alami gangguan jiwa, maka sangat tidak masuk akal kalau dilakukan lima orang. Masak gila semua orangnya itu. Tapi kita tidak berandai-andai kalau ini nuansa politik. Serahkan ke polisi saja," tegas Afif saat jumpa pers, di Surabaya, Selasa (20/11).
Afif menegaskan, pemasangan banner itu juga tidak menyalahi aturan karena memang dipasang di depan rumah kosong. Tidak dihuni oleh pemiliknya.
"Rumah itu kosong, berada di tikungan jalan. Kan kalau orang Jawa itu rumah tusuk sate karena menghadap jalam karena diyakini rejekinya sempit, atau apa. Jadi banner dipasang di rumah kosong sehingga tak ada masalah," kata
Saudara ipar Menpora Imam Nahrawi itu menduga ada unsur perencanaan dalam kasus tersebut. Mengingat kasus akibat persoalan pemasangan banner itu sebenarnya telah selesai dengan adanya permintaan maaf sekaligus pencopotan banner dari kadernya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pejabat Kementerian PUPR Pimpin Ketua IKASMASABAYA 2022-2025
- Kisah Misdiah, Ibu Pejuang 30 Tahun Jadi Pemulung Demi Keluarga
- Tebing Jalan Raya Gunung Gumitir Longsor, Arus Lalulintas Jember-Banyuwangi Macet Total