Kapolda Irjen Pol Luki Hermawan terus membangun komunikasi dengan para tokoh, ulama, dan Ormas-ormas Islam. Hal ini dilakukan agar Jawa Timur benar-benar bersih dari isu agama jelang Pemilu 2019,
- Formula E Banjir Dukungan, Politikus PKS: Jangan Diganggu Lagi Dengan Alasan Interpelasi
- Ditengah Guyuran Hujan, AHY Disambut Hangat Milenial Ngawi
- Protes Perppu Ciptaker, "Rakyat Indonesia" akan Gelar Aksi pada 14 Februari
Di hadapan para ulama, Kapolda Jatim berulang kali berpesan agar umat Islam tidak terjebak dengan isu-isu hoaks yang menggiring ke masalah agama.
Saat ini, ujaran kebencian dan hoaks, memakai agama sebagai alat pemecah belah bangsa. Ini yang tidak kita inginkan. Mari kita jaga Jawa Timur agar tidak terprovokasi,†kata Luki berharap banyak.
Contoh konkret upaya Polda Jawa Timur, mengantisipasi isu-isu agama adalah pencegahan demo massa Bela Tauhid pada Jumat (2/11) lalu. Rencana aksi ini sudah dua kali batal digelar, yaitu pada 26 Oktober dan 2 November.
Sukses Polda Jawa Timur mencegah gejolak yang dipicu aksi pembakaran bendera betuliskan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat ini, tak lepas dari upaya Luki mengumulkan 78 pimpinan Ormas Islam dan elemen massa yang ingin menggelar aksi Bela Tauhid di Jawa Timur.
Saling memahami adalah kunci untuk kebaikan yang lebih besar. Pemahaman inilah yang kemudian membuat rencana aksi di Surabaya urung digelar,†kata Luki.[budiawan/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ketua KPU Madiun: Pelantikan KPPS Ada Uang Transportasinya
- Fretilin: Pemerintahan Xanana Gusmao Hanya Buang-buang Uang Rakyat
- Gus Makki-Ali Ruchi Tantang Petahana Ipuk-Mujiono di Pilkada Banyuwangi