Perumahan Dinas Puspiptek, Setu, Tangsel dalam satu minggu terakhir ini, diteror oleh monyet-monyet yang berkeliaran di sekitar perumahan tersebut.
- Disebut Ketua MPR Masuk 10 Besar Calon Presiden RI 2024, Risma: Saya Nggak Kuat Bayar Survei
- Rapat Paripurna Tetapkan Ketua dan Wakil DPRD Banyuwangi 2024-2029
- Catat Tanggalnya, Kesempatan Petani untuk Daftar jadi Penerima Pupuk Subsidi Tahun Depan
Monyet-monyet yang lapar tersebut, kerap mengacak-acak rumah warga dan menyerang warga. Bahkan, pada Rabu (27/1) kemarin, satu bocah yang sedang bermain di halaman rumah digigit seekor monyet hingga menderita luka yang cukup serius dibagian tangan.
Dari penuturan Ketua RT 27/06, Nahdi jika kejadian penyerangan monyet terhadap anak-anak merupakan bukan kejadian yang pertama kali.
"Kemaren di Balkes (balai kesehatan) ada tiga orang yang masuk. Satu minggu lebih sudah tiga lah, ini terakhir. Disini satu, di blok belakang satu sama diperbatasan satu, anak kecil semua," tutur Nahdi di perumahan Puspiptek, Setu, Tangsel dilansir dari Kantor Berita RMOLBanten, Kamis (28/1).
Lanjut Nahdi, monyet-monyet tersebut sudah ada sejak tahun 2000-an. Dimana monyet tersebut, bermigrasi dari wilayah Bogor dengan jumlah yang sedikit.
"Dulu mungkin dia migrasi ya dari Bogor dari mana gitu. Ya enggak banyak dulu tahun 2000-an atau berapa gitu ya, keliatan ada 10-20 terus banyak jadi banyak lagi. Kalau sekarang mah udah lebih," ungkapnya.
Bahkan, monyet-monyet tersebut selain berkeliaran ke rumah warga, juga berkeliaran ke kawasan perkantoran. Dan, tiap malam berada di pohon-pohon bambu.
"Nyebar-nyebar sih. Kadang-kadang di kawasan kantor juga ada beberapa saya lihat, jadi sekarang nyebar di kawasan kantor. Kalau di blok sana masuk ke dalam pernah acak-acak dapur, pernah gitu di blok satu. Ibu-ibu laporan monyet masuk ke dapur tapi enggak pernah gigit orang," ujar Nahdi.
Diketahui, pada Rabu (27/1) kemarin, anak berusia 5 tahun bernama Rasyikul Zafran Kiyoshi diserang kawanan monyet besar, hingga mengalami luka serius dibagian tangannya.
Dikatakan orangtua Zafran, Bambang Wisnu, jika peristiwa itu disaat sang anak sedang bermain.
"Anak saya kan lagi main di belakang rumah sama temennya berdua, kemudian ada monyet di belakang tiba-tiba langsung gigit anak saya," ujar Bambang.
Akibat dari gigitan tersebut, sang anak mengalami luka robek hingga harus dijahit sebanyak 23 jahitan.
"Kedua tangan anak saya digigit, lukanya cukup dalam dan harus dijahit. Darahnya juga banyak. Tangan kiri dua lubang bekas gigitan, lalu dijahit 9 dan 7 jahitan. Kalau tangan kanan ada satu luka dalam karena pembuluh darahnya juga harus dijahit, ada 7 jahitan," terangnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kantongi Legalitas, PT Rampak Naong Jaya Persilakan Gugat ke Pengadilan
- Warga Kwanyar Tolak Proyek Perumahan PT Rampak Naong Jaya
- Diamond Village Juanda: Perumahan Amanah, Berkualitas dan Terjangkau