Keluarga Besar Masyarakat Indonesia Timur Gelar Aksi Sejuta Tanda Tangan

. Keluarga Besar Masyarakat Indonesia Timur di Surabaya menggelar aksi sejuta tanda tangan bagi pengunjung Car Free day di jalan Darmo Surabaya pada Minggu (1/9).


"Permasalahan mahasiswa Papua di Jawa Timur khususnya Surabaya dan Malang,  menyebabkan eskalasi konflik yang semakin tinggi di berbagai daerah khususnya di Tanah" kata Marsekan Ibrahim, dikutip kantor berita 

Kejadian ini dengan cepat diviralkan dan dipropagandakan oleh pihak-pihak berkepentingan  yang  menginginkan Indonesia terbelah. Kondisi ini, lanjut Marsekal, diperparah  dengan banyaknya berita hoax terkait kasus di Surabaya yang semakin memperkeruh  suasana.

Dalam kasus ini aparat yang diduga terlibat dalam kasus rasis tersebut sudah diperiksa aparat kepolisian, bahkan  korlapnya ditetapkan sebagai tersangka.

"Sementra pelaku pelecehan simbol negara hingga  kini belum ada kabar pemeriksaan siapa-siapa pelakunya.  Akibatnya, muncul 
opini bahwa mahasiswa Papua di Jawa Timur merasa ketakutan untuk berkomunikasi dengan  pihak lain, padahal pada kenyataannya mahasiswa dan masyarakat Papua hidup nyaman dan  aman di Surabaya." lanjutnya.

Ia melanjutkan, bahwa LSM dan kelompok yang berkepentingan juga tidak objektif dalam  melihat akar permasalahan, mereka tidak pernah membicarakan soal bendera sebagai simbol  negara yang dilecehkan.

"Makanya kami harap tetap waspada pada pemecah belah bangsa dengan isu papua. Kami pastikan bahwa orang Jawa Timur tidak Rasis, wong Suroboyo ora Rasis, ada pihak-pihak yang ingin adu 
domba masyarakat Papua dengan warga Surabaya soal Rasisme. Dan Papua tetap NKRI." tutupnya  [bdp]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news