Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan tegas meminta Inspektorat Kota Surabaya untuk menjatuhkan sanksi seberat-beratnya terhadap oknum guru yang terlibat dalam insiden kekerasan terhadap seorang siswa saat pertandingan futsal di SMP Labschool Unesa.
- Wali Kota Eri Kawal Langsung Laporan 31 Karyawan yang Ijazahnya Ditaham ke Kantor Polisi
- Resmi Dilantik Presiden, Wali Kota Eri Tancap Gas Lanjutkan Program Periode Kedua
- Kembali Pimpin Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji Terima Dukungan dari Berbagai Elemen
Kasus yang sempat dilaporkan ke kepolisian ini kini tengah ditangani oleh Inspektorat Kota Surabaya, setelah laporan tersebut dicabut. Meski demikian, proses pemeriksaan internal tetap berlanjut untuk memastikan adanya sanksi yang setimpal.
“Pemeriksaan inspektorat masih kami lakukan. Saya perintahkan memberikan sanksi terberat, bisa dikeluarkan,” tegas Wali Kota Eri sebagaimana dikutip Kantor Berita RMOLJatim seusai memimpin Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat, 2 Mei 2025.
Wali Kota Eri menyampaikan kekecewaan mendalam atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang guru, yang sejatinya menjadi panutan bagi para murid. Ia menegaskan bahwa seorang pendidik harus menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang, perlindungan, serta adab dalam membimbing siswa.
“Saya sampaikan guru itu digugu dan ditiru, sehingga harus memiliki jiwa kasih sayang, mental melindungi, jiwa kebangsaan, serta adab yang baik,” ujarnya.
Tindakan membanting siswa dinilai telah mencoreng nama baik profesi guru dan dunia pendidikan, khususnya di Kota Surabaya. Oleh karena itu, Eri menekankan bahwa sanksi berat harus dijatuhkan sebagai bentuk efek jera yang nyata.
“Kalau contohnya (guru) seperti ini, rusak semua adab dan akhlak anak-anak. Saya meminta inspektorat untuk memberikan hukuman seberat-beratnya karena ini contoh yang akan merusak pendidikan di Kota Surabaya,” ucapnya dengan nada tegas.
Lebih jauh, Eri mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kejadian ini dapat merusak upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan berakhlak kepada generasi muda.
“Kami mendidik secara baik, tiba-tiba harus rusak dengan gaya pendidikan seperti itu. Maka harus ditindak tegas,” imbuhnya.
Wali Kota Eri berharap kejadian serupa tidak terulang di lingkungan pendidikan mana pun. Ia mengimbau seluruh tenaga pendidik untuk senantiasa menunjukkan perilaku bijak dan bertanggung jawab dalam mendidik para siswa.
“Karena anak-anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tua dan gurunya,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Eri Kawal Langsung Laporan 31 Karyawan yang Ijazahnya Ditaham ke Kantor Polisi
- Resmi Dilantik Presiden, Wali Kota Eri Tancap Gas Lanjutkan Program Periode Kedua
- Kembali Pimpin Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji Terima Dukungan dari Berbagai Elemen