Maskurun Yuyun (47 tahun), seorang tunarungu tidak menyerah pada nasib. Ia serius belajar menjahit hingga mendirikan lembaga latihan menjahit. Yuyun pun bisa memberi pekerjaan kepada sesama difabel. Pada saat pandemi melanda, UMKM-nya tak surut pesanan.
- Kali Lamong Kembali Meluap, Ratusan Rumah dan Puluhan Hektar Sawah di Gresik Terendam
- Pimpinan DPRD Kota Surabaya 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Lokasi Perbatasan Sudah Tidak Layak, Bupati Lamongan: Nemen Iki, Gapuro Wes Jamuren
“Saya buat masker transparan untuk para tunarungu. Alhamdulillah, pesanannya lebih dari 2000 masker kami kerjakan,” kata Yuyun. Tak hanya masker transparan, ia juga membuat aneka masker baik yang dewasa dan anak-anak untuk orang umum. Diferensiasi produk ketika pesanan busana yang menjadi usaha utama dengan merek Abidah Collection ini terhenti ketika pandemi.
Harga untuk masker antara Rp 7.000,- hingga Rp 15.000,- per lembar tergantung desain. Untuk masker plastik, perlu ketelitian untuk menjahit sehingga dibandrol Rp 15.000,-. Yuyun sudah mengirim pesanan ke beberapa kota di Jawa Timur dan Jakarta. Jahitannya rapi dan nyaman dipakai sehingga
Perjalanan Yuyun dalam hal jahit menjahit sudah 20-an tahun. Yuyun mengalami tunarungu bukan dari lahir. Pada usia 3 tahun, ia mengalami kecelakaan parah yang menyebabkan luka di kaki dan syaraf hingga hilang pendengaran. Dalam perjalanannya, Yuyun sekolah di sekolah reguler hingga SMKK Negeri Kediri. Dari sinilah ia kemudian menekuni menjahit dan belajar khusus di sekolah menjahit di Surabaya.
Awalnya Yuyun bekerja di tempat lain, sebuah industri konveksi yang turut membangun pengalamanannya. Sayang, industri tersebut tutup. Mau bekerja di tempat lain, bagi difabel tak mudah. Akhirnya justru ia mandiri, membuat label sendiri, dan juga kursus menjahit untuk umum.
Sekitar tahun 2007, Abidah Collection dirintis dengan usaha kursus dan melayani pesanan. Bukan memproduksi busana sebab tak mudah bila menjual retail.
“Saya mendirikan kursus biar para difabel bisa belajar. Tidak semua tempat kursus mau menerima difabel. Maka di sini saya buat metode pengajaran untuk semua,” kata Yuyun. Muridnya pun beragam, mulai difabel dan umum. Dari lembaga latihan ini, beberapa difabel sudah mampu membuat usaha sendiri.
“Anggota kami juga beberapa kali diundang Pemkot untuk pelatihan UMKM. Sangat membantu,” kata Yuyun yang juga Ketua Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia).
Pemkot Kediri kerap mengadakan pelatihan untuk UMKM melalui kerja Disperdagin. Harapan Yuyun, Pemkot semakin banyak melibatkan para difabel untuk pelatihan, sebab untuk bidang tertentu, mereka sangat mampu dan sama dengan orang pada umumnya. Pun para pelanggan Abidah Collection membeli produknya bukan karena kasihan, tapi memang karena karya yang bagus.
Gugus Tugas Covid-19 Kota KediriSatpol PP , datangi 11 tempat hiburan malam upaya pencegahan covidKediri- Petugas gabungan Satuan Polisi pamong praja Kota Kediri, TNI dan Polri melakukan penertiban sejumlah tempat hiburan malam. Tempat hiburan malam menyasar pada panti pijat dan karaoke.
Menurut keterangan Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri Nurkamid, sedikitnya ada 11 titik tempat hiburan yang didatangi oleh anggotanya . Penertiban ini dilakukan mengingat beberapa waktu lalu , ia pernah mendapat laporan jika ada salah satu tempat hiburan malam yang tetap nekat buka pada masa pandemi covid 19.
Masih kata Nurkamid, penertiban ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19. Dari 11 tempat hiburan malam yang di datangi , petugas hanya menemukan 1 tempat karaoke yang tetap nekat buka. Tempat karaoke ini beralamat di jalan Sultan Agung Kota Kediri, ketika didatangi, petugas memergoki , sejumlah pemandu lagu yang sedang duduk di sofa menunggu pengujung.
Petugas kemudian memberikan himbauan kepada pengelolah untuk segera menutup sementara waktu tempat usahanya tersebut, sambil menunggu instruksi pemberitahuan lebih lanjut. Selanjutnya kepadabpihak pengelolah diberikan surat teguran Teguran lebih keras bisa diberikan berupa pencabutan ijin usaha, apabila peringatan yang diberikan juga tetap tidak diindahkan. Nurkamid menjelaskan, acuan dasar penertiban yang dilakukan mengacu pada peraturan wali kota nomer 15 tahun 2020.
" Kegiatan kita perketat protokol kesehatan, dalam rangka memutus mata rantai covid 19. Beberapa hari lalu kita dapat informasi ada tempat hiburan malam yang masih buka,sehingga kita sisir. Ada yang buka yaitu di Flamboyan, ini terpaksa kita bubarkan ," Ujar Nurkamid
Selasa 16 Juni malam Penertiban oleh petugas gabungan ini dilaksanakan setiap hari, selain tempat hiburan, petugas juga menyasar mendatangi warung,toko dan kafe. Segala bentuk tempat usaha yang mengundang banyak kerumunan pengunjung ,serta tidak menjalankan protokol kesehatan selalu didatangi oleh petugas satpol PP. Selain penertiban petugas juga membagikan bagikan masker kepada setiap warga atau pengguna jalan yang kedapatan tidak memakai masker.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pandemi Covid-19 Jadi Beban Hidup, Ketua HIPMI Probolinggo: Abaikan Itu Gengsi
- Walikota Mojokerto Beri Pendapat Terhadap Tiga Raperda Inisiatif Dewan
- DPRD Jatim Minta Badan Penanggulangan Bencana Diperkuat