RMOLBanten. Langkah Kementerian Agama yang merilis 200 mubaligh atau penceramah yang sudah diseleksi, memicu kegaduhan di masyarakat.
- PPKM Level 3 Batal, PKS: Publik Bingung Maunya Pemerintah
- Data Drone Emprit: 77 Persen dari 56 Tokoh Tolak Penundaan Pemilu
- Ada Upaya Kudeta, Kader Senior Demokrat: AHY Dicintai Rakyat, Kami Selalu Taat Dan Patuh
"Kementerian Agama blunder, blunder besar," katanya usai menghadiri buka puasa bersama dengan masyarakat Jakarta Utara, di Jalan Enim Raya, Tanjung Priok, Minggu (20/5) seperti ditulis Kantor Berita RMOL.
Zulkifli Hasan menyayangkan langkah Kemenag mengeluarkan daftar 200 mubaligh yang direkomendasi. Sebab langkah itu bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Seharusnya mempersatukan bukan memecah belah. Jadi disini separuh diambil, separuh lagi dipijak. Tidak boleh begitu. Itu belah bambu namanya," ungkap Zulkifli.
Zulkifli menyarankan Menteri Agama untuk menarik daftar 200 mubaligh itu.
"Segera tarik karena ini adalah blunder," tutupnya.
Sebelumnya Kemenag merilis daftar 200 penceramah yang sudah diseleksi dengan kriteria tertentu.
"Selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi muballigh oleh masyarakat. Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama muballigh," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menko Airlangga: Vaksinasi Ibu Hamil untuk melindungi Generasi Penerus Bangsa
- Golkar Jatim Targetkan Kemenangan Terbesar di Pemilu 2024
- Demokrat Usul Hak Angket untuk Bongkar Transaksi Janggal Rp 349 Triliun