Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menegaskan belum akan malakukan penutupan pasar tradisional sementara. Pasalnya, belum ada kebijakan lockdown.
- Jadi Pembicara Seminar Nasional, Walikota Mojokerto Tekankan Potensi SDM
- Sering Dikeluhkan Masyarakat, Satlantas Polres Bondowoso Gelar Razia Knalpot Brong
- Ditlantas Polda Metro Jaya Mulai Sosialisasikan Uji SIM C Tanpa Jalur Angka 8
Untuk itu, sebanyak 81 pasar tradisional yang ada di Surabaya tetap buka.
"Khawatirnya, kalau ada penutupan panic buying dan sebagainya. Kita tak menginginkan itu,” kata Hebi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (30/3).
Ia menyatakan, saat ini fokus pada penyemprotan disinfektan di pasar tradisional. Hal ini bertujuan untuk mengurangi mikroorganisme dan virus.
Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Selain itu langkah lainnya yang dilakukan pemerintah kota untuk mencegah penyebaran Covid-19 di pasar, yakni dengan mendisiplinkan pedagang supaya mereka mau cuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.
“Di pasar banyak aktifitas, maka perlu penyemprotan ini,” pungkasnya.
Untuk meminimalisir mikro organisme dan virus, di pasar-pasar tradisional akan disemprot disinfektan empat hari sekali dan hal itu terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Eri Cahyadi Terus Sinergikan Pendidikan dan Investasi, Ini Caranya!
- 38 Kab/Kota Jatim Raih Opini WTP dari BPK Jatim, Ini Pesan Gubernur Khofifah
- Gubernur Khofifah Apresiasi Relawan Bantu Korban Bencana Meski Berpuasa Ramadan