Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah berharap ada monitoring khusus memantau perubahan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan makanan lainnya.
- Pengamat Sebut Andika Dicalonkan Sebagai Panglima TNI Karena Faktor Kebutuhan
- Bagi Pasangan Anies-Muhaimin, Tak Ada Lawan Berat
- OTT Bupati Nganjuk Bungkam Kecurigaan Kelompok Tertentu Yang Menyebut Operasi KPK Kadrun
"Termasuk di dalamnya adalah kita berharap akan ada referensi harga komoditas tertentu. Kalau tadi saya bilang coba kita lihat, itu saya berharap orang akan tahu harga katakan bawang merah, berapa sih sebetulnya, petani tahu bahwa harganya sekian," kata Khofifah dikutip Kantor Berita , Jum'at, (15/2).
Dengan monitoring tersebut, lanjut Khofifah, maka petani dapat mendeteksi siapa pembeli komoditas yang diperjual belikan tersebut. Selain monitoring, untuk bahan kebutuhan pokok, Khofifah juga akan memaksimalkan ware house atau resi gudang.
"Ada berapa titik sih Pemprov punya resi gudang, bagaimana supaya bawang merah itu ditaruh di resi gudang, mereka dapat harga normal, harga komersial. Kalau suatu saat ada kenaikan harga, mereka akan tetap menikmati kenaikan harga itu," jelasnya.
Jadi, kata Khofifah, resi gudang akan masuk pada kanal perlindungan harga, produk produk petani. Seperti kopi, kakao, bawang, dan masih banyak produk pertanian atau sektor agro yang ada di Jawa Timur.
"Tapi perlindungan terhadap komoditas komoditas andalan dan unggulan ini kan harus terus dibenahi, terus diperbaiki," tutupnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Survei Indikator Politik: 90 Persen Masyarakat Dukung Kapolri Pecat Ferdy Sambo
- Ganjar: Mulai Besok Pagi Optimalkan Kekuatan Relawan, Kalau Dihalangi Tabrak!
- Permintaan Terakhir Lieus Sungkharisma Sebelum Meninggal Dunia