Kisruh Papua- Relawan Jokowi dan Dewan Kesenian Surabaya Sampaikan Sikap Prihatin

. Dewan Penasehat Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat) Teddy Wibisono menegaskan bahwa gerakan - gerakan masyarakat pasca insiden asrama mahasiswa Papua di Surabaya, serta balasan masyarakat Papua merupakan aksi ekstrimisme.


Sebagai relawan Jokowi, pihaknya  harus berani mengkritisi mana yang benar dan mana yang salah.

"Jadi posisi kami bukan hanya memenangkan, tetapi juga bertanggung jawab terhadap kemenangan." ujarnya
dikutip Kantor Berita , saat jumpa pers disela acara Rembug Suroboyoan "Kawal Merah Putih" di Balai Pemuda Surabaya, (1/9).

Relawan jokowi mendesak agar Presiden Jokowi  meminta  BIN untuk mengusut, serta mencari siapa dalang yang memanfaatkan kegaduhan Papua. Teddy menduga ada yang mendalangi dibalik kasus Papua.

"Kami mendesak agar presiden Jokowi memberi perintah BIN untuk mengusut dalang dibalik kasus Papua",tegasnya.

Sementara itu, dalam acara dialog Suroboyoan "Kawal Merah Putih" Ketua Dewan Kesenian Surabaya (DKS), Chrisman Hadi membacakan Pernyataan Sikap Dukungan Inseden Papua bersama dengan 9 elemen Relawan Jokowi, seperti Ksatri Airlangga, ALMISBAT, ASSB, LAYAR, PEKAD, PA GMNI, KBRS Perjuangan, dan Rumah Bhinneka.

Pernyataan Sikap Rembug Suroboyoan Kawal Merah Putih diantaranya bahwa Papua adalah kita. Luka Papua adalah luka kita semua.

Pihaknya juga sedih sedih dengan peristiwa yang terjadi di Papua hari-hari ini.

"Kita pun mengutuk keras pihak-pihak yang menunggangi kerusuhan di Papua demi syahwat politik. Termasuk mereka yang justru bergembira dan bersorak atas peristiwa kerusuhan yang terjadi." tegasnya.

"Kita tahu, tragedi ini berawal dari peristiwa yang terjadi di Kota Malang dan Surabaya. Dua kota di Provinsi Jawa Timur yang selama ini dikenal sangat toleran terhadap keberagaman. Malang dan Surabaya bahkan telah menjadi benteng kokoh pluralisme. Kebhinekaan menjadi makanan sehari-sehari warganya yang terkenal bersifat egaliter ini."lanjutnya.

Sebagai bagian dari elemen masyarakat sipil di Jawa Timur, pihaknya meminta Presiden Jokowi tegas menindak siapa pun yang secara sengaja melakukan tindakan rasisme dan intoleran terhadap sesama warga negara. [bdp]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news