Tantangan perang dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mestinya mendapat perhatian serius dari sejumlah pihak.
- Pidato Jokowi di HUT Demokrat Secara Tersurat Mendukung AHY, Bukan Moeldoko
- MAKI Duga Ada Oknum Nakal Mau Keruk Keuntungan Dari Pencairan PMN Jiwasraya dan BUMN Lainnya
- Pengamat: Tidak Ada Capres yang Menang di Debat Pertama
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengingatkan bahwa sejak April 2021 lalu, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah resmi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai teroris.
“Dan sejak itu pun banyak korban KKB Papua berjatuhan; ada brimob, polisi, tentara, nakes, rakyat biasa, puskesmas, pasar dll,” ujarnya lewat akun media sosial pribadi, Sabtu (13/11).
Atas alasan itu, politisi PKS tersebut ingin agar pemerintah serius dan fokus dalam menangani terorisme di Papua. Salah satunya dengan menugaskan jajaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror ke Papua.
“Maka Densus 88 mestinya ke Papua, lawan teroris, selamatkan NKRI,” tegas Hidayat Nur Wahid.
Pada September lalu, Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom menantang militer Indonesia berperang di markas mereka. Dia tidak ingin pemerintah Indonesia tidak lagi melakukan pengejaran, pembunuhan, dan menggelar operasi militer di wilayah permukiman masyarakat sipil.
“Cari TPNPB di markas-markas dan perang di sana," ujarnya kala itu sembari memastikan TPNPB siap berperang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Survei LP3ES: Demokrat Salip Gerindra dan Golkar, Popularitas AHY Kian Moncer
- Bantah Tudingan LBH Muhammadiyah, Jubir Luhut: Pak Luhut Pernah Diperiksa Sebagai Saksi
- Cak Imin Makin Memperluas Konflik dengan PBNU