Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) menyampaikan klarifikasi terkait isi ceramah tentang salib yang viral pada Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ada lima poin.
- Ganjar Bertemu Cak Imin, Hensat: Tak Sekadar Bicara Koalisi
- Masyarakat Bersuara Bukan Bela Demokrat Tapi Memihak Demokrasi
- Silaturahmi, Golkar Jatim Segera Kunjungi Nasdem Jatim
"Silaturahim antara ustaz-ustaz di daerah dengan alim ulama di pusat. Alhamdulillah silaturahim kali ini berjalan dengan baik," ucap dosen asal Pekanbaru ini saat memenuhi undangan MUI ke Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu sore (21/8) seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Kedua, dia menjelaskan kronologi yang sebenarnya terjadi bukanlah seperti penggelalan video yang beredar di media sosial yang dinilai menjadi hiruk pikuk di tengah masyarakat.
"Saya sebagai warga negara yang baik ingin menjelaskan, jangan sampai masyarakat menjadi hiruk pikuk disebabkan oleh isu di media sosial. Bahwa ceramah saya yang diviralkan itu adalah menjawab pertanyaan, bukan tema kajian, bukan inti permasalahan, karena saya punya kajian di Masjid Agung An-Nur Pekanbaru, Riau setiap subuh Sabtu, satu jam materi setelah itu tanya jawab. Ketika itu lah ada masyarakat yang bertanya lalu saya jawab. Maka video itu adalah menjawab pertanyaan," papar UAS.
Ketiga, jawaban dari pertanyaan jamaah yang disampaikan UAS berada di tengah umat Islam serta berada di ruang tertutup, hanya ada beberapa jamaah yang hadir pada kajian tersebut.
"Bahwa itu disampaikan di tengah komunitas masyarakat muslim, di dalam Masjid, di tempat tertutup, di tengah umat Islam dalam kajian khusus Sabtu subuh. Bukan di acara "Damai Indonesia Ku" di tvOne, bukan tabligh akbar di tanah lapang stadion sepak bola, bukan di waktu ramai sampai 100 ribu orang, tapi pengajian," jelasnya.
Keempat, UAS mengaku menjelaskan akidah umat Islam berkaitan dengan yang disampaikan pada penggalan video yang beredar di media sosial.
"Bahwa saya sedang menjelaskan aqidah keyakinan seorang muslim sebagaimana dalam Islam diajarkan. Innal malaikata sesungguhnya malaikat laa tadkhulu bayta tidak masuk ke dalam rumah fiihi tamatsil kalau di dalam rumah itu ada patung. Mengapa malaikat tidak mau masuk ke dalam rumah yang ada patung, karena diantara tempat-tempat tinggal jin adalah patung," terang UAS.
"Oleh sebab itu penjelasan itu saya jelaskan untuk menjaga aqidah umat Islam. Saya tidak sedang kapasitas perbandingan agama atau berdebat atau berdialog tapi menjelaskan aqidah umat Islam," tambahnya.
Kelima, UAS menjelaskan video yang berbeda di media sosial tersebut merupakan video yang lama sekitar tiga tahun yang lalu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Didukung Buruh saat Menyampaikan Aspirasi, Begini Jawaban Ganjar
- Komisi III DPR Minta Kapolri Lakukan Perbaikan dan Reformasi
- Ketua PWNU Jatim Imbau Warga NU Tidak Usah Ikut Demo, PBNU Berjuang Melalui MK