Menindaklanjuti keberadaan klaster Temboro Magetan yang sebagian santrinya terpapar Covid-19 sesuai klaim Malaysia, membuat petugas medis terus melakukan tracing. Hasilnya dari rapid test pertama yang dilakukan jumlahnya terus bergerak naik seperti di Ngawi.
- Tarif Parkir Bus Naik Dua Kali Lipat, Terminal Khusus Wisata Religi Sunan Gresik Sepi
- Pemkab Malang Luncurkan Sekolah Unggulan, Ini Respon Ketua Komisi IV DPRD
- Gelar Paripurna Istimewa di HUT Kabupaten Malang ke-1263, Ketua DPRD Berharap Malang Semakin Makmur
Satu bukti di UPT Puskesmas Teguhan masuk Kecamatan Paron hasil rapid test yang sebelumnya hanya diketahui 1 orang positif kini tambah 2 orang lagi sehingga total 3 orang. Mudo Trimaryo Kepala UPT Puskesmas Teguhan menjelaskan via selular, 3 orang yang positif versi rapid test tersebut merupakan satu keluarga.
"Memang saat di rapid test di puskesmas tadi kan anaknya saja yang hasilnya positif. Kita penasaran langsung mendatangi rumah untuk dilakukan test serupa ternyata ibu dan pembantunya juga positif," kata Mudo Trimaryo, Kamis, (23/4).
Ungkapnya, untuk melakukan tracing dari paparan Covid-19 terhadap orang yang dicurigai petugas medis mengalami kendala. Tidak jarang sangat tidak terbuka saat dimintai keterangan. Meski demikian petugas medis tetap melakukan pelacakan untuk mengantisipasi secepatnya dari penyebaran Covid-19.
Dengan tambahnya 2 orang positif reaktif virus, Mudo meminta semua pihak untuk terus memberikan informasi yang terbuka dan akurat tentang ODR. Jangan sampai wilayahnya kecolongan dari paparan virus corona yang bisa merugikan keselamatan jiwa siapapun.
"Dengan hasil rapid positif maka isolasinya benar-benar kita awasi ketat. Semua peralatan yang dipakai harus diganti setiap 4 jam sekali baik itu pakaian maupun lainya dan jangan saling bertukar antara satu dengan lainya," jelas Mudo.
Sementara Yudono juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Ngawi menerangkan jumlah klaster Temboro yang ada diwilayahnya ada 144 orang. Dari jumlah itu dari berita sebelumnya ditulis ada 8 orang positif saat di rapid test. Namun jika diakumulasi dari data terbaru via UPT Puskesmas Teguhan yang positif rapid test ada 10 orang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Surabaya Terima Penghargaan Terbaik Pertama Penurunan Stunting se Jatim
- Rumuskan Kebijakan Pembangunan Akurat, Pemkot Surabaya Perkuat Sistem Satu Data
- 334 Mahasiswa Selesai Magang, Kadispendukcapil Surabaya: Ditangan Mereka Indonesia Kedepannya