KEINGINAN para pihak yang mengatas namakanGerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) tak berhak mendorong digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB). Dikarenakan organ tersebut juga tidak ada di struktur Partai Demokrat. Walaupun ada nama Max Sopacua di Majelis Tinggi.
- H-1 Penerimaan Pendaftaran Bapaslon, KPU Jatim Gelar Media Briefing bersama 100 Wartawan
- Pilkades Bakal Digelontor Rp 1,6 M, Sayangnya Lelet Tahapan
- PDIP Mereplika Demokrat Memainkan Konflik Puan-Ganjar Demi Elektabilitas Partai
Walaupun didalamnya ada Max Sopacua, Mubarok dan Ahmad Yahya. Meteka mencoba memainkan isu kemanusiaan untuk mencari dukungan, tapi kelompok ini bodoh dan tak paham AD/ART partai.
Hal itu terlihat dari penolakan beberapa DPD dan DPC PD didaerah terhadap niat KLB. Aroma transaksional politik terasa sekali dalam melakukan langkah menuju KLB.
Sepertinya nilai jual politik mereka kira akan laris manis dan mereka akan mengambil keuntungan yang besar dengan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan yang sedang dihadapi keluarga besar Ketua Umum SBY. Ternyata langkah tersebut tidak didukung dan ditanggapi. Tapi bola panas yang mereka lempar ternyata membalik dan kembali ke tangan mereka.
Politik sentimen yang dimainkan tidaklah berdampak pada langkah partai yang masih berkabung sepeninggalnya ibu Ani Yudhoyono. Keadaan duka yang menyelimuti Partai Demokrat adalah keadaan nyata yang harus kembali memberikan semangat agar SBY dan keluarga harus tetap tabah dalam menjalani kehidupan kedepan. Bukan malah memanfaatkan kebahagiaan diatas kesedihan. Itu adalah politik yang jauh dari etika dan hina.
Percepatan kongres sendiri juga masih jauh dan kalau mereka adalah politisi senior dan pendiri partai harusnya memberikan pendidikan politik yang mencerdaskan, bukan justru membangun sentimen politik diatas kesedihan SBY.
Politisi senior wajib dan harus mampu memberikan pencerahan, bukan justru memberikan sikap bodoh di masyarakat. Seolah-olah menjalankan aturan, tapi justru menghadirkan kekerdilan berpikir sendiri.
Kita semua juga paham track record mereka semua yang menginginkan KLB dan kita juga paham sikap politik mereka ketika Partai Demokrat dihantam badai bertubi-tubi dan mereka juga hanya berpangku tangan tanpa berbuat apa-apa untuk partai.
Imbauan untuk tidak memperpanjang isu KLB yang tidak laku adalah melakukan tobat politik dan menjadi penting. Jangan kau gadaikan idealisnu demi kekuasaan yang semu. [***
Himawan SutantoAktivis Prodem Indonesia
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Firli Bahuri Disebut-sebut Orang Terbaik Dicalonkan di Pilpres 2024 untuk Kawal IKN
- Publik Menilai Taufik Hidayat Cocoknya Menpora
- Fraksi Gerindra Sebut Dana Cadangan Pilgub Jatim Masih Kurang