Pemerintah Republik Indonesia diminta untuk segera mengevakuasi warga negara Indonesia di Afghanistan seiring eskalasi keamanan yang meningkat di negera tersebut.
- Bernegosiasi dengan Taliban
- Afghanistan jadi Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Respon Taliban
- 60 Persen Profesor Mundur Sebagai Pengajar di Kampus Gaga-gara Menolak Kebijakan Taliban
“Lakukan monitoring dan koordinasi intensif dengan dutabesar di Kabul untuk membuka posko evakuasi bagi WNI,” tegasnya.
Selain itu, Farah Puteri Nahlia juga meminta pemerintah melakukan pendataan yang akurat tentang berapa jumlah WNI baik yang terdata maupun tidak, dengan rencana kontijensi yang memuat langkah-langkah pengamanan WNI.
“Pastikan mereka dalam keadaan aman dan penuhi kebutuhan mereka sampai bantuan untuk evakuasi datang. Karena keselamatan WNI merupakan prioritas pemerintah Indonesia,” harapnya.
Terlepas dari itu, Farah berharap penyelesaian konflik tetap dapat dilakukan dengan mengedepankan kepentingan rakyat Afghanistan dalam perdamaian dan melibatkan seluruh pihak internal di Afghanistan.
“Karena perdamaian dan stabilitas adalah hal yang sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan dan dunia internasional,” tutupnya.
Ketegangan di Afghanistan meningkat setelah Taliban berhasil menduduki Istana Negara. Kekacauan bahkan sempat terjadi di Bandara Internasional Kabul ketika warga Afghanistan membanjiri landasan terbang.
Penarikan pasukan Amerika Serikat setelah 20 tahun konflik tanpa henti, menyebabkan pemerintah runtuh dalam beberapa hari, sementara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pergi meninggalkan negara tersebut.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bernegosiasi dengan Taliban
- Afghanistan jadi Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Respon Taliban
- 60 Persen Profesor Mundur Sebagai Pengajar di Kampus Gaga-gara Menolak Kebijakan Taliban