Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza menegaskan, kebijakan pemerintah soal kewajiban mengenakan masker untuk warga di luar rumah sudah tepat. Hal itu supaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
- Mobil Dinas Wali Kota Probolinggo Boleh Dipinjam Untuk Pernikahan
- Setelah Lima Tahun Mangkrak, Jembatan Klumutan Akan Dibangun Kembali Pada Masa Pemerintahan Harmonis
- Kemenkumhan Jatim Salurkan 809 Paket Sembako Dengan Cara Drive Thru, Ini Alasannya
"Pemerintah sudah mewajibkan kita menggunakan masker setiap keluar rumah. Kebijakan ini tentu harus dipatuhi oleh warga. Apalagi, kebijakan ini sangat sederhana, mudah dilaksanakan," jelas Faisol Riza pada Kantor Berita RMOJatim, Senin (6/4).
Menurut Faisol Riza, kebijakan pemerintah untuk mewajibkan warga menggunakan masker, tidaklah memakan biaya yang berat. Sebab, penggunaan masker bisa memutus mata rantai penyebaran virus dari Kota Wuhan China ini.
"Menggunakan masker tidak harus yang bermerek. Meskipun masker yang berkain juga tidak apa-apa. Asalkan bermasker," katanya.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyebutkan, masker sebagai pelindung utama saat ini memang dibutuhkan oleh rakyat. Sehingga, keberadaan masker diburu oleh rakyat.
"Maskernya memang mudah dipakai. Tapi saat ini, untuk mendapatkan masker susahnya luar biasa. Lebih-lebih warga bisa membuat sendiri dengan kain," paparnya.
Apalagi, kalau sampai pemerintah daerah menyediakan Masker secara gratis untuk dibagikan pada warga. Dia meyakini, hal ini akan mengurangi penularan virus Corona.
"Satu daerah dengan penduduk 1 juta jiwa, bisa siapkan anggaran Rp 7 miliar saja. Ini hitungan harga masker Rp 3.500 dan dikalikan 2 juta masker kain. 2 juta masker kain itu bagikan pada 1 warga 2 masker. Apalagi mudah dicuci dan bisa dipakai lagi," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Eri Cahyadi Ingatkan Lagi, Jangan Buang Rumen di Sungai
- Perketat Pencegahan Covid-19, Pemkot Surabaya Terapkan Rapid Test dan Swab bagi Pendatang
- Komisi A Minta Inspektorat Uji Sampel 10 Proyek Box Culvert di Surabaya