Aktivis anti korupsi dari Univeritas Muhamadiyah Surabaya Umar Salahudin meminta agar KPK juga mengawasi potensi jual beli jabatan di Jawa Timur. Pasalnya, wilayah Jawa Timur kasus korupsi tergolong cukup tinggi.
- Aktivis JIHN Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Di Kemenhub
- KPK dan KPPU Diminta Turun Tangan Usut Dugaan Rente Impor Daging Kerbau Oleh Bulog
- Dalami Motif Penembakan Brigadir J, Timsus Polri akan Periksa Istri Ferdy Sambo
Dia mengatakan, Jual beli jabatan seperti yang dilakukan ketua PPP Romahurmuzzy sebenarnya sudah sering dilakukan oleh pejabat. Bahkan, modus itu kerap dilukan di berbagai daerah. Rommy sendiri ditangkap KPK di Surabaya dalam dugaan kasus jual beli jabatan di Kemenag.
"Kasus Romi " jual beli jabatan", bukan hal baru dan udah bukan rahasia umum lagi. Kasus klaten dan daerah lain kerapkali muncul, kali kasus romi di kemenag," jelasnya.
Dikatakan Umar, sebenarnya, kasus jual beli jabatan seperti fenomena gunung es. Selain di Kementrian, kasus itu juga berpotensi terjadi di dinas-dinas yang ada di daerah, termasuk Jawa Timur.
"Kasus Jual beli jabatan laiknya fenomena gunung es, kasus serupa patut diduga di dinas dinas, jabatan-jabatan lainnya," jelasnya.
Kedepan, mekanisme seleksi dan promosi jabatan harus diperbaiki, agar transapran dan akuntabel.
"Kita sangat prihatin, birokrasi kita sarat koruptif dgn praktek-praktek jual beli jabatan. Ke depannperlu ada perbaikan seleksi dan promosi jabatan yg lebih bersih, transparan dan akuntabel," pungkasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Walikota Ambon Richard Louhenapessy Bersama Dua Orang Lainnya Resmi jadi Tersangka Suap Izin Alfamidi
- MK Terima 11 Permohonan Pihak Terkait dalam JR Sistem Pileg Terbuka
- Gelapkan Rp 2 Miliar, Mantan Pegawai Finance Diringkus Polres Gresik di Bali