Krisis Kepala OPD, Nasdem Minta Gubernur Khofifah Tidak Rekrut Pejabat Dari Luar

Gubernur Khofifah bersama Gubernur DKI Jakarta,Anis Baswedan saat berkunjung ke Madiun/Ist
Gubernur Khofifah bersama Gubernur DKI Jakarta,Anis Baswedan saat berkunjung ke Madiun/Ist

Krisis pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terjadi di Pemprov Jawa Timur. Pasalnya, hingga saat ini ada 19 kepala OPD Pemprov Jatim yang dijabat Plt.


Menanggapi hal ini anggota Komisi A, Muzzamil Syafi'i mewarning Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar tidak merekrut pejabat dari luar Jatim.

"Sebenarnya kan dulu sudah selesai sudah ada pansel, cuman  katanya satu orang pindah ke Jabar, ya tinggal diganti kan bisa jalan lagi itu panselnya," kata politisi yang juga ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (27/4).

Muzzamil mengkalkulasi bahwa untuk jabatan ketua OPD sepertinya tidak perlu harus ambil orang luar, tapi kalau kursi sekda bisa saja. 

"Kalau OPD terlalu jauh, kalau sekda mungkin saja kalau OPD yang lebih paham betul kan orang dalam. Maka kami harap ambil dari dalam, yang punya kompetensi dan kemampuan yang memadai memenage OPD," ucap Wabup Pasuruan 2003-2008 ini.

"Kalau undang orang luar kata pria yang akrab disapa Buya ini, amatlah riskan. Kita butuh persatuan diinternal kalau ambil orang luar kan butuh adaptasi dan  waktu lama," sambungnya.

Berbeda dengan Muzammil, anggota Komisi A dari fraksi Gerindra Ahmad Firdaus menilai jika mengambil dari luar maka akan jadi "Beuty Contes" dan memunculkan persaingan secara profesional. 

"Ini jadi semacam beuty contes, dimana tergantung dari kualitas personilnya, gak ada masalah lelang ambil dari luar. Karena ada seleksi dan kualifikasi. Ini memicu personil didalam untuk menunjukkan yang lebih baik dan terbaik, kalau memang bagus kan bisa jadi mereka yang ada didalam yang diambil, bukan dari luar," ungkapnya.

Sementara itu Kepala BKD Pemprov Jatim Nur Cholis menyebutkan bahwa kekosongan bukan lagi hanya 14, tapi ada 19 OPD yang alami kekosongan posisi pimpinan. 

Untuk solusi awal, menurutnya akan dilakukan mutasi, baru setelahnya yang kosong akan dilakukan seleksi terbuka.

"Yang kosong 19, akan diadakan rotasi mutasi. Setelah itu yang kosong akan diadakan seleksi Terbuka," ungkapnya melalui pesan singkat WA. 

Sementara untuk pelaksanaan mutasi rotasi Nur Cholis mengatakan, saat ini sedang diproses oleh timsel.

"Sudah berproses melalui pansel," tandasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news