Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin), Kwik Kian Gie mengamati hingga sekarang tidak ada presiden Indonesia, kecuali Soekarno dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang berani mengoreksi asing jika menyangkut kedaulatan.
- Kampanye Bergaya Perlawanan, PDIP Terkesan Sudah Siap jad Oposisi
- Erick Thohir Pantas Memimpin PSSI agar Bisa Bersaing di Kancah Internasional
- 3 Anggota DPRD Jatim Baru Terancam Batal Dilantik Akibat LHKPN
Kwik pun menceritakan pengalaman dulu ketika 'berdebat' dengan perusahaan tambang Exxon Mobil yang ingin memperpanjang kontrak minyak dan gas blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Tengah. Namun ditolaknya.
"Saya tidak mau, saya dikeroyok oleh stafnya Exxon Mobil diwakili Vice President yang terbang dari Houston, semua staf Indonesia, semua keroyok saya dengan argumentasi yang tidak masuk akal. Something wrong, memang betul kedaulatan kita dirongrong. Kita tidak punya kedaulatan," ucap Kwik.
Cerita lain Kwik mengenai laporan Panglima TNI, Endriartono Sutarto kepada Presiden Megawati Soekarnoputri dalam sidang kabinet bahwa ada dua pesawat Amerika Serikat, F-18 yang memasuki wilayah udara kedaulatan NKRI.
Keberadaan dua pesawat asing itu bahkan tidak tertangkap radar militer Indonesia.
"Mandala Airlines mengenali ada dua pesawt F-18 di udara, pemerintah tidak tahu, radar tidak tahu, dia yang melaporkan ke Angkatan Udara. Naik cuma satu F-16 karena lain diembargo," kisah Kwik.
Dua pesawat F-18 milik AS sempat bermanuver di angkasa seolah mengajak perang.
"Senjatanya mulai keluar. Indonesia selamat datang, kami memberitahu Anda memasuki wilayah kami tanpa izin. Kami mengawal kapal perang. Ini kenyataan sudah tidak berdaulat, Pak Prabowo itu betul," tandasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Berperan Besar dalam Mengawal Ideologi NKRI, Khofifah Dukung KH M Yusuf Hasyim Dapat Gelar Pahlawan Nasional
- Turunkan Level PPKM, Bupati Hendy Blusukan Hingga ke Perkampungan Pinggiran Kota Jember
- Pj Sekretaris Daerah kabupaten Madiun: Pentingnya Pelayanan Prima ke Masyarakat