KAHMI Institute menilai Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak sebagai salah satu figur pemimpin milenial yang cukup sukses membuktikan kinerjanya di usia muda.
- Sambut HUT ke-77 RI, Pemkot Surabaya Segera Resmikan Destinasi Wisata Pecinan Kya-kya
- Pengembangan Kota Lama, Kampung Tematik hingga Ekraf Jadi Fokus Pemkot Surabaya Tahun 2025
- Terpukau Keindahan Bunga Tabebuya di Jombang, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Nikmati Suasana Jalan ala Negeri Sakura
Menjadi orang nomor dua di Jatim merupakan lonjakan karir politik yang sangat berarti setelah pada 2015, Emil memenangkan Pilkada Trenggalek. Meskipun masih berusia muda, namun pendidikan, karir dan pengalaman Emil membuktikan bahwa warga Jawa Timur tidak salah memilihnya.
Penggagas KAHMI Institute sekaligus anggota Komisi II DPR-RI, Kamrussamad, di ajang Leadership Outlook 2020 yang digelar di Jakarta, Selasa (31/12), mengatakan, Emil termasuk calon pemimpin potensial bersama sederet nama lain seperti Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Listyo Sigit Prabowo.
Ia mengatakan, Leadership Outlook 2020 yang mengangkat tema "Potret Kinerja Pemimpin Potensial" tersebut bertujuan untuk memberikan masukan positif agar dapat menjadi pemimpin yang amanah dan berbuat lebih banyak bagi bangsa. Juga menginspirasi generasi milenial sebagai pemimpin muda potensial.
"Masa depan bangsa ada di pundak mereka. Untuk itulah seorang pemimpin harus terbuka terhadap segala masukan yang di sampaikan oleh para stakeholder," katanya.
Pada bagian lain, politisi dari Partai Gerindra itu juga mengapresiasi pemerintahan Jokowi-Maruf Amin yang memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkiprah sebagai calon pemimpin masa depan.
"Potret kepemimpinan transformatif menjadi tipe pilihan ideal dan semakin dekat dengan yang diharapkan masyarakat. Gaya kepemimpinan terbuka, dinamis dan komunikatif menjadi ciri yang menarik pemimpin millennial," ujar dia, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Kamrussamad menilai, saat ini tengah terjadi pergeseran dalam gaya kepemimpinan seiring dengan perkembangan teknologi yang mengubah pola kehidupan manusia di dunia. Tidak ada batas minimum bagi pemuda mendapat amanah besar di kursi pengambil kebijakan dan bahkan pada level strategis di dalam pemerintahan. Generasi millennial yang berpotensi, perlahan sudah harus diberikan kesempatan dalam ruang formal untuk mengambil peran sebagai policy maker.
Pada era milenial, pemerintahan yang efektif akan terwujud apabila para pemimpin dapat memenuhi kualifikasi-kualifikasi sebagai pemimpin yang kredibel. Adapun kualifikasi yang disebutnya yakni mempunyai kemampuan, intelektual, dan visi yang jauh ke depan. Selain itu, pemimpin yang baik juga harus memiliki integritas, kejujuran, dan kesetiaan pada kepentingan rakyat.
Dia berharap, para pemimpin muda ini bisa membangun Indonesia dengan fondasi kemandirian dan entrepreneurship. Oleh karena itu, para pemimpin muda milenial tersebut harus bisa mengikuti perkembangan teknologi dalam menghadapi era globalisasi.
Sebagai informasi, ajang Leadership Outlook 2020 tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber lain seperti, pakar ekonomi Prof. Anthony Budiawan, pengamat demokrasi Ray Rangkuti dan Juru Bicara FPI, Munarman. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Desa Wisata Tingkir Lor Diharapkan Jadi Inspirasi Daerah Lain
- Pemkot Surabaya Kembangkan 35 Kampung Tematik, Tawarkan Wisata Menarik dan Terjangkau
- Pemkot Surabaya Gelar Night at The Museum, Sensasi Baru Menikmati Museum 10 November dan Tugu Pahlawan Berkonsep Tempo Dulu