Mantan colon Bupati Probolinggo, Abdul Malik Haramain terpilih secara aklamasi, sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo dalam Musyawarah Cabang (Muscab).
- Tingkatkan Dukungan Ganjar-Mahfud Menang di Pilpres 2024, Forum Santri dan Ulama Jatim Gelar Dialog Kebangsaan di Probolinggo
- Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Sejumlah Negara Arab Larang Shalat Idul Adha
- Pelantikan PPK DiPersoalkan, KPU Jombang Dinilai Abai Aduan Masyarakat
Juru Bicara DPC PKB Kabupaten Probolinggo, Musthofa mengatakan, Malik, merupakan calon tunggal saat dilakukan pemilihan ketua. Sehingga tanpa ragu seluruh peserta sidang muscab memilihnya sebagai ketua.
“Tidak ada calon lain yang maju,” kata Musthofa, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (7/3).
Sementara itu, Abdul Malik Haramain, selaku Ketua DPC PKB terpilih mengatakan, setidaknya ada tiga program yang telah dipersiapkan dalam masa kepemimpinannya. Yaitu, Progam komunikasi intensif dengan PAC, progam komunikasi dengan tokoh masyarakat, dan progam Muskerwil.
"Sesuai arahan Ketua umum DPP PKB (Muhaimin Iskandar), PKB di pilkada 2024 harus menang. Sehingga, para PAC harus bekerja lebih ekstra," tegasnya.
Selain itu, masih kata mantan calon Bupati Probolinggo ini, kalau di tahun 2024 pihaknya bergegas untuk memperbaiki perolehan di legislatif DPRD Kabupaten Probolinggo.
"Kita menargetkan lebih dari 10 kursi di DPRD Kabupaten Probolinggo," paparnya.
Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mengungkapkan, PKB memiliki kesempatan luas untuk menjadi partai besar dan pemenang di kancah perpolitikan Indonesia. Besar bukan berarti menang saja, kata Gus AMI, tapi harus membawa solusi dan kemaslahatan bagi bangsa.
“Kita tidak ingin besar doang, tapi harus mampu mengelola bangsa ini dengan baik. Menang dan besar berarti punya kekuatan membawa solusi dan kemaslahatan bagi bangsa kita,” kata Gus AMI.
Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, reformasi menuntut perubahan signifikan dalam pengelolaan partai, pemerintahan, legislatif, termasuk yudikatif. Meskipun tidak jarang muncul kekecewaan dan ketidakmampuan banyak pihak dalam mengelola reformasi.
“Makanya tidak heran banyak perkataan muncul bahwa reformasi salah haluan, demokrasi tidak efektif dan sebagainya. Itu semua adalah jalan menuju kematangan demokrasi kita,” ungkap Gus AMI.
Salah satu cara agar demokrasi sehat dan kuat, lanjut Gus AMI, adalah menjadikan partai politik kuat dan sehat pula. Setidaknya PKB memiliki tanggung jawab sebagai anak kandung reformasi sehingga harus solid dan terdepan memimpin masa depan.
Selain kuat dan solid, Gus AMI menyatakan PKB harus menang pada Pemilu tahun 2024. Menurut Gus AMI, Jawa Timur harus direbut kembali, sekaligus dicek ulang atau dievaluasi di sudut mana titik-titik kelemahannya untuk kemudian diperbaiki.
“Muscab ini menuju ke sana, menuju penciptaan iklim kondusif bagi kemajuan PKB, memberi ruang seluasnya kepada masyarakat agar lebih terakomodasi (aspirasinya). Mari kita tingkatkan kreatifitas dan inovasi untuk merebut kembali kemenangan di Jatim. Kemenangan menjadi syarat mutlak memperbaiki keadaan,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gara-gara Bendera HTI, Banyak Orang Hebat di KPK Tersingkir
- Di Hadapan Kader PDIP, Firli Bahuri Minta Parpol Bangun Karakter Budaya Antikorupsi
- Jika Gabung Koalisi Besar, Mengindikasikan PDIP di Bawah Kendali Jokowi