Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut pendidikan moral dan kebangsaan harus ditanamkan sejak dini atau di bangku Sekolah Dasar (SD).
- Pembangunan Politik di Rezim Jokowi Telah Menyimpang Dari Pancasila
- Jadi Calon Gubernur Jatim Terkuat Versi Survey ARCI, Khofifah: Insya Allah Kami Siap Lanjutkan Jatim Cettar Jilid Kedua
- Kasus Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor, DPR RI: Pelaku Bisa Dijerat Pasal Percobaan Pembunuhan Berencana
Sebaliknya, gaya ala milenial yang menjadi dogma di era modern tidak semestinya menggerus moralitas, agama, dalam berbangsa dan bernegara.
Hal ini disampaikan Ryamizard Ryacudu saat dialog kebangsaan bersama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri bertajuk "Bela Negara Tanggungjawab Bersama" yang bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu siang (10/11).
"Saya juga agak kecewa itu pada Mendikbud," sesalnya.
"Karena kenapa? Kalau menurut saya, kalau menjadikan anak itu hebat artinya dia itu bermoral dan kebangsaan mulai dari kelas 1 SD, mungkin bapak-bapak dulu saya juga begitu," sambungnya.
Ryamizard menilai, kondisi saat ini seolah semua harus milenial dan modern, jika tidak maka akan dianggap ketinggalan zaman.
Mantan KSAD itu menilai, cara pandang seperti itu justru bisa menggerus wawasan kebangsaan, apalagi jika mengesampingkan moralitas hingga agama.
"Sekarang milenial saja dia tidak mengerti agama lebih banyak rusak moral. Wawasan kebangsaan apalagi," katanya.
Ryamizard memberikan contoh konkret betapa wawasan kebangsaan sudah tergerus belakangan ini. Tiga tahun lalu, kata Ryamizard, ia menonton televisi ada lomba cerdas cermat.
"Pertanyaannya, ada di mana letak candi Borobudur? A itu di Madewa, B Indonesia, tapi tidak ada yang milih Indonesia," keluhnya.
"Ini salah satu ketidakadaan wawasan (kebangsaan)," demikian Ryamizard seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Dalam acara Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan DPP PKS ini turut dihadiri oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis, Ustadz Haikal Hasan, dan para petinggi serta kader PKS yang lainnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Beda Dengan Denny Cagur, Narji Melabuhkan Hati ke Partai Demokrat
- Gus Hasyim Tambak Sumur Doakan Kelana-Astutik Pimpin Sidoarjo
- Kematian Akibat Demam Berdarah Capai 630 Orang, Ini Kata Cak Imin