Saling serang antar partai politik menjelang Pemilihan Presiden 2019 dianggap hal yang wajar. Kontestasi politik membuat masing-masing parpol mengeluarkan energi ekstranya untuk lolos ke Senayan.Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin saat berbincang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/12).
- Sediakan Ruang Milenial, Golkar Sukses Regenerasi dan Transformasi Sebagai Parpol Modern
- Piala Presiden Makan Korban Meninggal, NasDem Minta PSSI Objektif
- Daniel Rohi: Aturan Pembatasan Pembelian Elpiji 3 kg Belum Diperlukan
Sementara Demokrat memandang manuver Partai Berkarya yang digawangi Tommy Soeharto yang menjual Orde Baru menjadi ancaman bagi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditinggal pemilih.
"Syarat parliamentary threshold yang besar untuk lolos ke Senayan membuat mereka bermanuver berlebihan dan sangat kencang yang secara tidak langsung justru menghantam partai lain di kawan koalisinya," kata Ujang Komaruddin.
"Tidak terhindarkan, akrobat politik membuat mereka memakan teman sendiri," pungkasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 2 Jam Pertemuan Tertutup Ridwan Kamil dan Ketum PAN Zulhas
- Ganjar: Saya Bisa Kerjasama dengan Siapa Pun, Kecuali Koruptor
- Resmi Daftarkan 50 Bacaleg ke KPU, Gerindra Sidoarjo Siap Tempur Raih 12 Kursi