Hubungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Gerindra tetap normal setelah Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, menemui Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
- Sentil Bahlil Soal Penundaan Pilpres, Demokrat: Jangan Buat Gaduh, Fokus Bantu Rakyat
- Haedar Nashir: Islam Berkemajuan jadi Identitas Muhammadiyah
- Gibran Bagi-Bagi Susu Gratis Bersama Emil Dardak dan Hendy Setiono di Surabaya
"PKS dengan Gerindra bukan hanya sekutu, kami segajah," ucapnya berkelakar, saat menjadi narasumber dalam diskusi di Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).
Meski Prabowo sudah merapat ke Jokowi dan PDIP, PKS tidak terpengaruh dan tetap menyatakan diri sebagai oposisi bagi pemerintahan lima tahun ke depan.
"Dari awal Pak Prabowo yang mengucapkan selamat kepada Jokowi, ya monggo. Tapi dari awal juga kami menyatakan kami tetap oposisi," tambahnya.
Mardani menyarankan Gerindra dengan kebesaran hati tetap bersama barisan oposisi bersama PKS. Secara tersirat dia menekankan bahwa tidak ada tawaran yang bisa melunakkan keputusan PKS.
"Mau nasi goreng atau sop buntut rekonsiliasi, selesai dengan edukasi publik yang menyatakan kami (PKS) oposisi," kata penggagas gerakan 2019 Ganti Presiden itu.
Saat ditanya apakah pernyataan itu mewakili seluruh kader PKS, ia menjawab
sikap resmi PKS terhadap pemerintahan baru akan ditentukan oleh Majelis Syuro.
"Tapi teman-teman tegas menyatakan kami oposisi. Kami harus memberikan contoh bahwa oposisi itu mulia. Bahkan pemerintahan kuat harus punya oposisi," terang Mardani.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Indonesia Sukses Inisiasi Resolusi Ekonomi Kreatif di PBB
- Hanya Sebatas Tuan Rumah KTT G20, Peran India Dinilai Lebih Pengaruh Ketimbang Indoensia
- Ganjar Dapat Penghargaan Kemendagri, Rizal Ramli: Mas Tito itu Jenderal Pintar, Tapi kok Makin Lama Makin Gitu