Mas Kanang Kenalkan Johan Budi Ke Warga Ngawi


Mantan Jurubicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi, maju sebagai caleg PDIP dapil Jatim VII.

Johan Budi mengatakan, ia tertarik masuk ke politik karena meyakini bisa berbuat lebih banyak untuk masyarakat bila menjadi anggota DPR. Dan dia sengaja memilih PDIP sebagai partai yang diwakilinya.

"Sengaja saya pilih PDIP karena selama ini partai yang selalu mengumandangkan kepentingan masyarakat kecil, Wong Cilik adalah PDIP," kata Johan Budi di Ngawi, Jawa Timur, Minggu (30/5) malam.

Selain itu, Johan Budi mengatakan bahwa PDIP adalah partai politik yang memperjuangkan NKRI secara terus menerus.

"Selalu disuarakan oleh PDIP sesuai yang ada di pikiran saya. Sehingga saya masuk ke PDIP dan ikut pemilu legislatif," kata Johan, yang berada di nomor urut 1 itu.

Johan datang ke Ngawi bersama Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Hasto bersama Johan Budi hadir di pagelaran wayang Ki Dalang Seno Nugroho, dengan lakon Bagong Krida. Hadir di acara itu Bupati Ngawi, Budi Sulistyanto, atau akrab disapa Mas Kanang.

"Misi khusus saya mengantarkan Mas Johan Budi, dan sekaligus menghadirkan watak dan jati diri Partai yang begitu respek terhadap kebudayaan nasional melalui pagelaran wayang. Inilah yang dimaksudkan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan sebagaimana disampaikan oleh Bung Karno”, kata Hasto, sambil mengenalkan Johan.

Diperkenalkannya, Johan Budi lahir di Mojokerto, Jawa Timur, dan sebenarnya bisa maju di dapil VIII Provinsi Jawa Timur. Namun, ketika ditanyakan kepada Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP, justru dirasa Johan cocok di dapil VII meliputi Ngawi, Magetan, Ponorogo. Kebetulan, di dapil itu, ada juga Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

"Saya sampaikan akan saya tanyakan kepada Ibu Megawati bagaimana kalau di Dapil Jatim VII. Misinya membangun Ngawi. Bukan bersaing bersama Ibas," kata Hasto sambil disambut tertawa para pengunjung, sebab mereka paham bagaimana Johan Budi tersebut memang bersaing dengan Ibas.

Hasto menegaskan, keputusan Megawati menempatkan Johan di Ngawi juga disetujui Presiden Jokowi. Buktinya, Jokowi memberi ijin kepada Johan Budi. Dengan demikian hadirnya Johan Budi sejalan dengan misi Partai untuk memerkuat kelembagaan kepartaian agar terus memerangi korupsi.

"Mungkin Mas Johan Budi bergabung karena PDI Perjuangan yang konsisten dengan Sekolah Partai dan memberi sanksi pemecatan seketika bagi mereka yang tertangkap tangan KPK. Kami juga tidak ada caleg yang berstatus sebagai mantan koruptor”, kata Hasto.

Sementara Bupati Ngawi, Kanang Budi Sulistyono, menyatakan bahwa pertemuan kali ini menjadi penting untuk memperkuat komitmen pemenangan pemilu 2019 dengan damai dan sejuk.

"Sebab kalau kita tidak dewasa dalam berpolitik, bisa mengakibarkan senggolan hati dan senggolan macam-macam," kata Mas Kanang. [jen]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news