Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Komisoner KPU Wahyu Setiawan pada Rabu (8/1) kemarin, menjadi momok yang memalukan
- Kasus Vaksinasi Crazy Rich Helena Lim, Kok Bisa Kecolongan?
- Tantangan Netralitas Pemilu 2024, NU Bisa Dimobilisasi secara Tersembunyi
- MotoGP di Mandalika Gunakan Pawang Hujan, Formula E Jakarta Pilih Pakai Acuan BMKG
"Ini jelas sangat memalukan di tengah upaya negara bersih-bersih lembaga politik dari koruptor. Malah komisioner KPU yang isinya manusia setengah dewa†kena OTT. Ironis sekali," ucap pengamat politik dari Universitas Syarif Hidayatullah UIN Jakarta Adi Prayitno dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/1).
Selain itu, Adi juga mengatakan bahwa keraguan masyarakat mengenai integritas petinggi KPU seperti mendapat jawaban saat KPK mencokok Wahyu.
"Penangkapan wahyu menjadi penegas bahwa penyelenggara KPU suka main mata urusan politik praktis," sambungnya.
Lebih lanjut, Adi menyebut kalau kejadian ini juga menjadi momen pemebelajaran bagi seluruh anggota KPU yang masih bertugas.
"OTT Wahyu menjadi penyadar oknum penyelenggara pemilu untuk kembali ke jalan yang benar. Mereka adalah manusia pilihan, suci, bebas dari praktik korupsi," Adi menambahkan.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Target 26 Kursi, Gerindra Jatim Usung Caleg Milenial
- Dukung Perjuangan Rakyat Palestina, Gubernur Khofifah Ganti Foto Profil Bawa Semangka
- Komisioner KPU Banyuwangi Monev di 2 TPS yang Berpotensi Rawan