Membawa keranda mayat bertuliskan Anas, HMI Cabang Banyuwangi sudah menganggap tidak memiliki kepala daerah. Ini merupakan aksi yang digelar atas kekecewaan kebijakan yang dikeluarkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
- Merpati di Pekalongan Laku Rp 1,5 Miliar
- KPID Jawa Timur Nobatkan Bank Jatim Sebagai BUMD Peduli Penyiaran
- Cekcok Pelanggan Dengan Pemilik Warung Berujung Maut, Ini Penyebabnya
“Banyuwangi per hari ini sudah tidak memiliki bupati, karena bupati tidak mampu menjawab ini semua,” kata Ketua HMI Cabang Banyuwangi, Untung Aprilianto, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (27/2).
Yang membuat mereka kecewa adalah permohonan alih fungsi hutan lindung, ijin usaha pertambangan PT BSI dan terkait rencana penyewaan Pulau Tabuhan.
“Dan hari ini lagi-lagi bupati juga mengeluarkan kebijakan dan konyolnya yang membuat kami kecewa adalah bupati seolah-olah memanipulasi data luasan Pulau Tabuhan,” jelasnya.
Pertama, masih katanya, dia bilang di dalam pemusnahan barang bukti di hadapan Muspika itu 7 hektar dan yang kedua di forum musyawarah rencana pembangunan kecamatan bilang 10 hektar.
“Tapi faktanya di sertifikat itu 5 hektar,” ucapnya.
Menurutnya, ini seolah-olah bupati merekayasa bahwa terjadi abrasi.
“Itu untuk memuluskan niatnya, kepentingan dia sendiri, kebijakan sepihaknya dia untuk menyewakan pulau tabuhan kepada investor asing. Padahal kita tahu bahwa statement dari menteri seperti yang disampaikan ketika rapat dengar pendapat Komisi IV dengan Kementerian KKP jelas bahwa siapapun tidak bisa menyewakan pulau tanpa seijin Menteri KKP,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengumunan Hasil Seleksi Kursi JPTP Sudah Keluar di Pemkab Malang, Ini Daftarnya
- Terbelit Jual Beli Sapi, Seorang Kades Jadi Pesakitan Polisi
- Masih PPKM Level 3, Cafe Di Bondowoso Nekat Gelar Pentas Musik