KANTOR Berita Politik RMOL, 2 Februari 2020, memberitakan bahwa setelah kesehatannya sempat menurun pasca operasi jantung, Minggu siang (2/2), KH Salahudin Wahid yang dikenal dengan nama Gus Sholah akhirnya meninggal dunia, sekitar pukul 20.50 WIB.
Tebu Ireng
- Tolak Segala Upaya Penggiringan Opini Untuk Melemahkan Pimpinan KPK
- Presiden Selanjutnya: Kedaulatan Tetap di Tangan Rakyat, Bukan Milik Jokowi
- Sanksi Isolasi
Kabar kepergian pemimpin Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur ini disampaikan putranya, Irfan Wahid, lewat akun Twitter. Gus Solah sudah dua pekan lamanya dirawat di RS Harapan Kita, Jakarta. Adik mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid ini disebutkan harus menjalani operasi ablasi untuk mengatasi gangguan irama jantung yang dalam ilmu kedokteran disebut aritmia.
Cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari dan putra dari KH Wahid Hasyim ini lahir di Jombang pada 11 September 1942. Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah menjadi anggota MPR RI dan juga Wakil Ketua Komnas HAM.
Politik Kerakyatan
Saya pribadi merasa kehilangan seorang sahabat merangkap mahaguru politik saya yang dengan sabar dan tekun memberikan pelajaran akhlak politik kepada saya yang awam-politik ini.
Adalah Gus Sholah yang mengajarkan kepada saya berdasar bukan sekedar teori, namun keteladanan sikap dan perilaku bahwa politik terluhur dan termulia bukanlah politik kekuasaan, namun politik kerakyatan.
Politik Kerakyatan menjunjung tinggi harkat dan martabat rakyat di atas penguasa. Suatu pemikiran yang nalar dan bijak sebab di sebuah negara demokratis, penguasa hanya bisa berkuasa apabila dipilih oleh rakyat.
Dengan penuh kerendahan hati, saya bersujud memanjatkan
doa permohonan kepada Yang Maha Kasih untuk Berkenan Menerima Gus Sholah di
sisi Beliau di alam baka. AMIN.
Jaya Suprana
Penulis adalah
Pembelajar Politik Kerakyatan
ikuti terus update berita rmoljatim di google news