Dalam Rangka Refleksi Hari Pendidikan Nasional, BPIP Bersama BEM Fisip Unair Mengadakan Seminar Yang Bertajuk "Pembumian Ideologi Pancasila di Kalangan Mahasiswa sebagai Upaya Melawan Radikalisme di Kampus"
- Dirjen Diksi Ajak Dosen Kreatif Warnai Medsos dengan Konten Edukasi dan Motivasi
- Ganjar Datang, Teriakan ‘Tugiman’ Menggema dari 8700 Mahasiswa Unair
- Pendaftar Puluhan Ribu, Unej Masuk 18 PTN Paling Diminati
BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) bersama BEM Fisip Unair mengadakan Seminar dengan tajuk "Pembumian Ideologi Pancasila di Kalangan Mahasiswa sebagai Upaya Melawan Radikalisme di Kampus", sebagai upaya terhadap refleksi hari pendidikan nasional yang jatuh pada 2 Mei 2021.
Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, Drh., DEA selaku Wakil Rektor Unair I mengatakan, bahwa pancasila merupakan ideologi final sehingga masyarakat harus memiliki kesadaran akan hal tersebut.
"Menjadi sesuatu yang sulit jika kita tidak menyadari bahwa pancasila adalah ideologi final. Apalagi memperjuangkan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila itu sendiri dengan berdarah-darah. Dari Pancasila-lah kesatuan NKRI bisa terbentuk meskipun memiliki kebudayaan yag sangat beragam", jelas Bambang Sektiari dikutip Kantor Berita RMOLJatim dalam sambutannya di Aula Garuda Mukti Unair pada Minggu (2/5).
Bambang Sektiari juga menambahkan bahwa penting bagi mahasiswa untuk mencegah berkembangnya radikalisme di kampus dengan melakukan penguatan ideologi pancasila.
"Pembumian pancasila bagi mahasiswa adalah sesuatu yang fundamental karena peran dari mahasiswa sendiri sebagai agent of change. Itu (pembumian pancasila, red) dibuat untuk mencegah tumbuhnya ajaran radikalisme di ranah kampus", tambah Bambang Sektiari.
Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang juga sebagai keynote speaker dalam seminar tersebut mengingatkan kepada mahasiswa agar selalu aktif dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
"Saya berpesan kepada adik-adik mahasiswa, supaya selalu berupaya untuk mempertahankan kemerdekaan dan juga selalu berjuang mengisi kemerdekaan", ujar Prof Yudian.
Prof Yudian menambahkan bahwa pancasila harus dijaga dari kelompok yang ingin mengganti pancasila.
"Ingat bahwa pancasila sebagai konsensus bangsa sekaligus ijma' dalan islam sepakat untuk menggunakan pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, jadi harus dijaga dan dipertahannkan dari kelompok-kelompok yang mendukung adanya penggatian ideologi Pancasila", tambahnya.
Kemudian, Presiden BEM FISIP UNAIR selaku penyelenggara, menekankan bahwa mahasiswa sebagai kaum intelektual memiliki peran penting untuk mengawal Pancasila.
"Kita adalah bagian dari masyarakat nasionalis, sehingga mahasiswa harus hadir di masyarakat dan turut memegang teguh Pancasila. Pendidikan Pancasila harus dimaknai dengan menjauhkan pendidikan itu sendiri dari apapun yang bertentangan dengan Pancasila." Kata Yoga Haryo, Presiden BEM FISIP UNAIR.
Seminar tersebut juga dihadiri oleh narasumber, yakni Muhammad Fahrurozi selaku Direktur Pengendalian BPIP, Syahrur Marta Dwi Susilo selaku Kepala Pusat Kebangsaan Unair, dan Bondan Kanumoyoso dari DPP Gerakan Pembumian Pancasila.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KKN Abmas ITS Bantu Gencarkan Sertifikasi Halal bagi UMKM
- Manfaatkan Sekam Padi, Mahasiswa ITS Gagas Penghasil Energi Listrik
- PPG Unusa Raih Akreditasi B dari BAN-PT