Menteri Nasir Bikin Dosen Dan Mahasiswa Gugup

RMOLBanten. Rencana Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendata sosial media serta nomor handphone mahasiswa dan dosen sebagai bentuk preventif dari adanya tindakan radikalisme menuai kritik.


"Barangkali kesadaran tentang hukum atau peraturan-peraturan harus disampaikan sebaik-baiknya. Dan misalnya ada yang melewati batas itu harus kena akibatnya, tetapi jika mendaftar kemudian dipantau sedemikian rupa akan merasa gugup dan panik," kata dia usai menjadi pembicara di Perspektif Indonesia, Jakarta,  Sabtu (9/6).

Dia menambahkan, sebetulnya cara-cara yang membuat mahasiswa dan dosen gugup tersebut bisa dihindari dengan pola intelejen.

"Tidak perlu harus mendaftarkan dan diumumkan, namun bisa melalui pantauan dengan melihat siapa yang memiliki pengaruh atau tidak di percaturan media sosial," demikian Effendi. [dzk

ikuti terus update berita rmoljatim di google news