Pelayanan kesehatan terus diberikan oleh Satuan Tugas Perawatan dan Pelayanan Kesehatan terhadap masyarakat terdampak asap Karhutla di Kalimantan Tengah.
- Kunjungan Wisatawan ke Jatim Tahun 2023 Tertinggi di Indonesia Capai 187,110 Juta Orang
- Berpotensi, Warga Diminta Tak Jenuh Kembangkan Wisata Gampong Nusa
- Pemkab Luncurkan Paket Wisata Glenbaru, Jelajahi Perkebunan dan Situs Bersejarah di Banyuwangi
Melansir Kantor Berita Politik RMOL, penderita terbanyak tercatat di Kota Palangkaraya dengan 829 jiwa, Kotawaringin Timur 513 jiwa, Murung Raya 394 jiwa, Barito Utara 227 jiwa, Kapuas 161 jiwa, dan Kotawaringin Barat 147 jiwa.
"Wilayah lain seperti Barito Timur, Barito Selatan, Gunung Mas, Katingan, Lamandau, Pulang Pisau, Sukamara, penderita ISPA kurang dari 100 jiwa," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (17/9).
Menghadapi dampak asap akibat karhutla, pelayanan kesehatan di bawah kendali Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah diintensifkan, tidak hanya kepada masyarakat, tetapi juga kepada petugas pemadam di lapangan.
Dinas kesehatan setempat menyediakan ruang oksigen atau rumah singgah, seperti di Kota Palangkaraya dengan menyiagakan 11 Puskesmas, 2 rumah sakit umum daerah, dan 1 pelayanan dari Palang Merah Indonesia.
Sementara itu, pantauan titik panas atau hotspot berdasarkan citra satelit Aqua, Terra, dan SNPP sebanyak 140 titik. Hotspot tertinggi berada di wilayah Kotawaringin Timur dengan 32 titik, Pulang Pisau 30, Kapuas 23, Seruyan 17, Murung Raya 16, Katingan 9, Barito Selatan 5, Barito Timur 4, Gunung Mas 3 dan Barito Utara 1.
Hingga kini upaya penanganan karhutla masih terus dilakukan dengan strategi pemadaman darat, udara, dan penegakan hukum. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Lagi, Pasien Corona Meninggal Karena Melompat Dari Ruang Isolasi
- Serunya Berpetualang ke Gunung Bromo Selama Libur Lebaran 2024
- Dihelat Secara Hybrid, Hendi Berharap Gelaran SNC 2021 Jadi Pemantik Kebangkitan Ekonomi dan Pariwisata