. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat agar tetap mengedepankan akhlakul karimah dalam menyampaikan aspirasi.
- Firli Bahuri Bisa Jadi Alternatif yang Logis untuk Dicalonkan Sebagai Cawapres
- Anies dan Ganjar Disarankan Ucapkan Selamat ke Prabowo Versi Quick Count
- Laporan Timnas Amin Diabaikan Bawaslu, Dicurigai Penyelenggara Pemilu Terlibat Pelanggaran Paslon
"MUI mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi melakukan aksi kekerasan dan tindak pelanggaran hukum lainnya. Tetap mengedepankan sikap santun, damai dan akhlakul karimah dalam menyampaikan tuntutan aspirasinya," ungkap Zainut.
Selain itu MUI juga meminta agar para elite politik berperan menyejukkan kondisi politik Indonesia di tengah kondisi keruh atas unjuk rasa massa 21-22 Mei, termasuk dengan tidak memberi pernyataan narasi provokasi.
"MUI mengimbau kepada para elit politik, tokoh agama dan masyarakat untuk mengembangkan narasi kesejukan yang dapat mendorong terbangunnya rekonsiliasi nasional dan persaudaraan kebangsaan. Dan meninggalkan narasi provokatif dan penuh kebencian yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," lanjut Zainut.
Dengan kondisi kericuhan yang terjadi, MUI mengapresiasi kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang berketetapan hati untuk menempuh jalur hukum dalam menyelesaikan sengketa Pemilu.
"Hal tersebut merupakan bentuk kesadaran konstitusional dan memberikan pembelajaran berdemokrasi yang sehat, dewasa dan bermartabat," ujarnya.
"Harapan kami sikap kenegarawanan tersebut ditindak lanjuti dengan membangun komunikasi, dialog dan silaturahmi antartokoh bangsa sehingga dapat merajut kembali persaudaraan hakiki demi terwujudnya keutuhan dan kesatuan bangsa," tandas Zainut menambahkan. [sjt]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Masyarakat Mandailing Desak Kemendikbud Minta Maaf dan Tarik Buku Sejarah Dari Peredaran
- Putusan PN Jakpus, Dinilai Ancaman bagi Keutuhan NKRI
- Jazilu Fawaid: Siapapun Berhak Angkat Isu PKI