Munculnya wacana menduetkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) membuat PKS kaget. Sebab, tidak yakin duet itu akan bisa terwujud.
- Respons Prabowo Soal Pemakzulan Gibran, Bukti Indonesia Bukan Negara Fasis
- Danantara Bukti Konsistensi Presiden Prabowo Konsolidasi Potensi Ekonomi
- Kiai Kampung Dukung Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi
Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring tidak yakin PDIP bisa legawa mendudukkan kader di posisi nomor 2 pada Pilpres 2024. Apalagi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mengumumkan sendiri bahwa partainya akan mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Di satu sisi, PDIP merupakan partai pemenang Pemilu 2019, sementara suara Gerindra berada di bawah banteng moncong putih..
“Hah, masak gitu. PDIP itu pemenang Pemilu 2019 lho. Emang mau?” tanya Tifatul keheranan lewat akun Twitter pribadinya, Jumat (26/5).
Wacana ini kali pertama muncul dari Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi. Katanya, presiden Joko Widodo masih berupaya menduetkan Ganjar dan Prabowo.
Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai bahwa komposisi yang paling memungkinkan adalah Prabowo sebagai capres dan Ganjar cawapres. Ini lantaran PDIP sudah pernah memberi janji akan mengusung Prabowo.
Di satu sisi, elektabilitas Prabowo lebih kuat dibandingkan Ganjar. Prabowo, katanya, juga memiliki mayoritas pemilih dari partai lain, sementara Ganjar hanya disuplai dari pemilih PDIP, Megawati, dan Jokowi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Respons Prabowo Soal Pemakzulan Gibran, Bukti Indonesia Bukan Negara Fasis
- Danantara Bukti Konsistensi Presiden Prabowo Konsolidasi Potensi Ekonomi
- Kiai Kampung Dukung Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi