Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi menyayangkan rencana pemerintah yang akan memberikan sanksi kepada penunggak iuran BPJS dengan tidak bisa mengakses pelayanan publik.
- Permintaan KPK ke Presiden RI Terpilih: Pecat Pejabat Tidak Patuh LHKPN
- Anggota DPR PDIP Ketahuan Nonton Video Porno saat Sidang, Ini Langkah MKD
- Butuh Perubahan di Kota Probolinggo, NasDem Jatim Usung Aminuddin-Ina Dwi Lestari di Pilkada 2024
Pangi juga mengkritik pemerintah yang bila berbicara tentang BPJS, maka lagu lama yang sering diperdengarkan adalah mengalami kerugian.
"Selalu bicara defisit anggaran. Negara ini sudah terlalu jahat sama rakyatnya, tidak berpihak pada rakyat miskin. Elit dan pejabat BPJS kita tahu kok gaya hidup dan kemewahannya, sementara rakyat makin menderita," paparnya.
ia melanjutkan, sesungguhnya para peserta BPJS ini juga banyak sudah membayar iuran dengan langsung terpotong dari gajinya.
"Tetapi ketika yang bersangkutan sakit, gampang betul BPJS bilang itu gak ditanggung atau obat ini nggak ditanggung, lalu yang ditanggung apa?," tanya Pangi.
Menurutnya, sudah seyogyanya negara menggelontorkan uang untuk membiayai kesehatan, pendidikan dan subsidi rakyat miskin.
"Sekarang kan anggaran kita habis untuk bayar bunga hutang yang jatuh tempo bulan Mei 2019 ini, pembayaran bunga utang sebesar Rp 127,1 triliun. Jangan sampai APBN bocor," tandas Pangi.
"Ini negara yang salah dikelola. Rakyat sakit pelit sekali, bayar utang tak keberatan. Subsidi rakyat ogah," pungkasnya, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Sebelumnya pemerintah sedang menggodok Instruksi Presiden (Inpres) yang akan menetapkan penunggak iuran BPJS Kesehatan tidak bisa mengakses pelayanan publik seperti SIM, Paspor, dan layanan administratif lainnya. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wakil Menteri Rangkap Komisaris BUMN Cederai Konstitusi, Jangan Rakus!
- Budi Arie Jadi Menkominfo, Jokowi Unjuk Kekuatan ke Megawati Ada Relawan di Belakangnya
- Survei LSI: Jokowi Bisa Pengaruhi Basis Dukungan PDIP dan Ganjar Pranowo