. Usai mengamankan puluhan mahasiswa Papua ke Polrestanes Surabaya, polisi labtas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di asrama Papua jalan Kalasan Surabaya.
- Pembunuh Member Fitnes Araya Club House Terancam Hukuman Mati, Jaksa Cantumkan Pasal Pembunuhan Berencana
- KPK-Puspom TNI Mulai Periksa Penyuap Kepala Basarnas
- Jumat, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diperiksa KPK
"Beberapa alat bukti berupa sajam hingga bom molotov yang disita dari asrama tersebut. Tadi bapak Wakapolrestabes juga datang langsung ke lokasi bersama tokoh masyarakat Tambak Sari," jelas Danramil 0831/02 Tambak Sari, Mayor Inf NH. Irianto dikutip Kantor Berita , Sabtu (17/8).
Irianto menambahkan sebelum dilakukan sterilisasi oleh pihak kepolisian, keributan sempat terjadi antara massa dengan mahasiswa Papua.
"Kurang lebih 30 mahasiswa Papua yang tinggal di luar Asrama, tiba-tiba masuk menggunakan motor. Nerobos gerumbulan massa,†ungkapnya.
Menurut Irianto, keributan antara ormas dan mahasiswa Papua itu berawal ketika para penghuni asrama Papua menolak untuk memasang bendera Merah Putih di halaman asrama.
Aksi penolakan itu, ternyata memicu reaksi keras dari berbagai kelompok masyarakat di Surabaya.
"Informasinya seperti itu. Padahal sebelumnya, tiga pilar Tambak Sari, sudah memberitahukan ke para penghuni asrama untuk memasang bendera Merah Putih sebagai bentuk penghormatan perayaan HUT RI,†pungkasnya.
Seperti diketahui Asrama Papua di jalan Kalasan suasana saat itu tiba-tiba mencekam. Ratusan polisi dari Polrestabes Surabaya serta ormas dan masyarakat tumpek blek di jalan tersebut meminta agar mahasiswa Papua menyerahkan diri.
Namun hingga siang hari, puluhan mahasiswa Papua enggan keluar asrama. Bahkan peringatan polisi lewat pengeras suara maupun aksi ormas dan masyarakat setempat tetap tak digubrisnya.
Hal inilah yang memicu masyarakat Surabaya cukup emosi dan menuntut polisi segera melakukan tindakan.
Tepat pukul 14.25 Wib, pasukan Brimob akhirnya memaksa masuk lewat pintu sisi selatan dengan merusak pagar besi.
Itu pun juga diimbangi dengan melakukan penembakan menggunakan gas air mata.
Alhasil sebanyak 43 mahasiswa Papua berhasil diamankan lantas dibawa ke Polrestabes Surabaya guna pemeriksaan terkait dugaan pembuangan bendera merah putih. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Lagi, Belasan Penyidik KPK Geledah Kantor DPRD Jatim
- KPK Resmi Tahan Mantan Direktur PT CLM Helmut Hermawan, Tersangka Penyuap Wamenkumham Eddy Hiariej
- 2 Kali Kalah di Sidang Perdata, PT Puncak Dharmahusada Kembalikan Uang Konsumen