Padepokan Dimas Kanjeng Jadi Jalur Karnaval ala Jember Fashion Carnival

Karnaval ala Jember Fashion Carnival dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 yang digelar Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi/Ist
Karnaval ala Jember Fashion Carnival dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 yang digelar Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi/Ist

Ribuan orang memadati halaman Padepokan Dimas Kanjeng. Mereka berpakaian adat nusantara mulai Jawa, Bali, Sulawesi, bahkan Papua. Lalu menyusuri jalanan Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Sabtu (2/9).


Baju ala Jember Fashion Carnival pun menghiasi jalan desa. Semua itu bagian dari agenda peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 yang digelar Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Padepokan yang berada di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo itu menyelenggarakan lomba, pesta rakyat hingga karnaval hampir sebulan penuh. 

Rangkaian acara ini dimulai sejak 10 Agustus 2023, diisi dengan berbagai perlombaan untuk semua golongan usia.

"Kegiatan ini sebagai bentuk syukur kami dalam mengisi kemerdekaan bangsa," ungkap Ketua Panitia, Daeng Uci Rahmat Amita. 

Pria asal Makassar ini mengungkapkan, kegiatan perayaan Kemerdekaan Indonesia yang sempat vakum sangat lama karena pandemi Covid tersebut, sebenarnya diselenggarakan atas permintaan masyarakat.  

"Pasca Covid-19, banyak masyarakat yang meminta untuk kembali diselenggarakan kegiataan  seperti tahun sebelumnya untuk menyambut hari kemerdekaan RI ke-78, yaitu pesta rakyat dan perlombaan seperti pada umumnya, pada 10 Agustus 2023," tambahnya. 

Selain pesta rakyat dan berbagai perlombaan seperti lomba tenis meja, bola voli, tarik tambang dan lomba khas peringatan 17 Agustus lain, kali ini juga digelar karnaval. Tak kurang dari 2.300 peserta dari delapan desa sekitar padepokan turut berpartisipasi dalam karnaval. 

"Awalnya kami hanya melibatkan tiga desa dan membatasi hanya 1500 peserta. Namun ternyata banyak desa yang mau mendaftar, karena besarnya animo masyarakat itu, kami tidak bisa menolaknya ternyata pesertanya di luar perkiraan kami yang terdaftar secara resmi ada 2.300 orang. Tapi ternyata mendekati hari H dari setiap kelompok banyak yang menambah pesertanya," paparnya Daeng Uci. 

Padepokan sebagai penyelenggara pun tetap menerima penambahan peserta yang terus membludak. Tujuannya hanya ingin memberikan yang terbaik dan mengapresiasi antusiasme masyarakat. 

"Bagaimana pun kami di Desa Wangkal ini sebagai warga ingin memberikan yang terbaik kepada masyarakat di sini," katanya.

Ada pun Kapolsek Gading, Iptu Ahmad Jamil mengatakan pihaknya sangat bersyukur dengan diselenggarakannya HUT Kemerdekaan RI ke-78 oleh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Apalagi menurutnya, kegiatan semacam ini sudah sangat dirindukan oleh masyarakat.

"Kegiatan seperti ini (karnaval) sejak tahun sebelumnya masyarakat memang selalu diikuti secara antusias. Namun karena wabah virus Covid-19 sempat vakum," ujarnya. 

Antusiasme masyarakat untuk kembali diselenggarakannya acara HUT Kemerdekaan RI ke-78,  membuat Muspika Kecamatan Gading Probolinggo menggelar musyawarah dengan padepokan. 

"Setelah kami menggelar musyawarah, ternyata pihak padepokan membuka diri atas permintaan masyarakat tersebut. Ini menjadi ajang pemersatu masyarakat yang dilakukan oleh Padepokan, dan semoga acara seperti ini kita harap tetap terus berkesinambungan," paparnya. 

"Ini yang pertama sejak Covid-19, sehingga antusiasme masyarakat sangat besar, bahkan salah satu peserta (kelompok) yang ikut dari luar Kecamatan Gading," imbuh Iptu Ahmad Jamil. 

Pasca pandemi, kegiatan ini merupakan yang pertama kali digelar. Tidak mengherankan bila ribuan masyarakat pun turut serta menjadi peserta karnaval bertajuk Karnaval Budaya Miniatur Nusantara itu. 

"Bagus dan menghibur sekali," tutur seorang ibu bersama anaknya yang terus menyaksikan karnaval sampai usai.   

Sementara Ahmad Taufik, Kepala Desa Wangkal mengatakan, selain karena mengobati kerinduan masyarakat akan pesta dalam menyambut HUT RI, kegiatan ini dapat mendorong perekonomian masyarakat sekitar.

"Selama ini masyarakat Wangkal selalu antusias dalam memperingati HUT RI (karnaval) namun kemarin karena Covid sempat vakum. Kerinduan masyarakat akan kegiatan dan hiburan luar biasa sekali. Namun sisi positif lain, kegiatan ini juga meningkatkan perekonomian warga," ucap Ahmad Taufik. 

Kades Wangkal ini pun berharap kegiatan ini di tahun-tahun mendatang akan terus bisa diselenggarakan oleh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Selain sangat terbantu dengan pembangunan dan perbaikan infrastruktur desa, Kades juga mengapresiasi kegiatan yang menghibur, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal seperti ini.    

"Kami juga berharap ke depannya bisa dilakukan kegiatan lainnya, sehingga desa kami mendapat perhatian dari masyarakat luar. Ujungnya tentu dapat meningkatkan perekonomian warga," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news