RMOLBanten. Sikap oknum artis yang bersedia pindah partai hanya karena
dibayar oleh partai tertentu, menunjukkan kalau sang artis menganggap tugas anggota dewan ibarat
"manggung" dan kemudian dibayar.
Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Erwin Izharuddin dalam diskusi bertajuk "Colak, Colek, Caleg" di bilangan Cikini,
Jakarta Pusat, Sabtu (21/7)."Mungkin partai dianggap begitu,
artis mau dibayar tidak menganggap kita sebagai pemerintah," ujar Erwin.
- Ratusan Emak-Emak Dukung Gus Fawait Maju Pilbup Jember
- Al Hassanah Foundations Sebut Parpol Sibuk Cari Capres Ketimbang Susun Program Strategis
- PDIP Anggap Putusan MK Bertentangan Konstitusi
Padahal anggota dewan sebenarnya merupakan wakil rakyat yang bertugas untuk memperjuangkan kepentingan rakyat yang diwakilinya.
"Bahaya kalau begini. Ada isu caleg itu dibeli hal ini mengerikan. Kalau wakil rakyat dibeli jadi wakil rakyat akan menuruti keinginan owner dan akan terus begitu," ungkap anak buah Zulkifli Hasan ini.
Erwin Izharuddin tidak menyebutkan secara spesifik siapa oknum parpol tersebut termasuk berasal dari mana dan lnncat ke parpol mana sang artis.
Tapi ramai diberitakan, Lucky Hakim loncat pagar dari PAN ke Partai Nasdem pada Pemilu 2019. Dikabarkan, Lucky Hakim yang masih berstatus anggota DPR PAN berani caleg dari Nasdem karena dibayar partai pimpinan Surya Paloh itu sebesar Rp 5 miliar. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Isu Reshuffle Hanya Ramai di Media
- PPKM MIkro Dan Vaksinasi Dorong Kenaikan Indek Keyakinan Konsumen
- Hari Pers Nasional, Untari Jabarkan Peran Pers Ditengah Era Digitalisasi