Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi mengerahkan paramedis dan melibatkan dokter dari 24 wilayah Puskesmas secara bergilir untuk memantau korban banjir di pengungsian maupun yang bertahan di rumah.
- Semarak Perayaan Tahun Baru Ular Kayu Bersama Grand Swiss-Belhotel Darmo Surabaya
- Tak Kapok Dua Kali Ditindak Petugas, Satpol PP Surabaya Kembali Sita Puluhan Mihol
- Kurangi Beban Tugas, Pelajar SD dan SMP Surabaya Akan Bebas dari PR Sekolah
Djaswadi menjelaskan, pihaknya saat ini mewaspadai penyakit yang ditimbulkan akibat banjir. Di antaranya penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh kuman pada air kencing dan kotoran tikus yang masuk ke tubuh.
"Virus penyakit ini (Leptospirosis) mampu bertahan lama apalagi di air. Maka dari itu segera kita sosialisasikan ke Puskesmas yang terdampak banjir mengingat penyakit ini sangat resisten selain langkah kuratif,†terang Djaswadi.
Kewaspadaan ini cukup beralasan mengingat daerah Ponorogo yang notabene wilayah hulu Kali Madiun sekitar tahun 2017 pernah mengalami wabah penyakit Leptospirosis. Sehingga dikhawatirkan penyebarannya. Apalagi luapan Kali Madiun menggenangi 25 desa dari 6 kecamatan di Ngawi.
Selain itu, Djaswadi juga mewaspadai 5 penyakit lainya baik diare, DBD, demam tifoid, ISPA dan aneka penyakit kulit.
Upaya yang dilakukan Dinkes Ngawi menyediakan sejumlah obat-obatan yang dibutuhkan seperti salep dan lainya. Demikian juga kaporit untuk menetralisir air keruh sebagai langkah Pengolahan Air Cepat (PAC).
"Kemarin sudah mengirimkan surat ke dinas kesehatan propinsi alhamdulilah langsung dikirim obat-obatanya itu. Dan sekarang kita siaga penuh,†urainya lagi.
Seperti diketahui sejak Rabu kemarin, (6/3), wilayah Ngawi terkena banjir dampak luapan Kali Madiun setinggi hampir mencapai 1 meter bahkan lebih. Dari datanya, 3.807 Kepala Keluarga (KK) diantaranya harus dievakuasi dari total 6.090 KK.[dik/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Masa Darurat Banjir Bandang Bondowoso Usai, Ini Pesan Satgas Penanggulangan Bencana
- Polres Probolinggo Berduka, Kapolsek Mayangan Meninggal Terpapar Covid-19
- Ganggu Ketertiban Lalin, Pemkot Surabaya Hentikan Kegiatan "Tunjungan Fashion Week