Paranormal politik, Doni Istyanto melihat Presiden Joko Widodo hanya ingin menghadirkan calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang yang memiliki nama belakang “Wo”.
- Jokowi Temui Keluarga Korban Nanggala 402 di Jatim
- Survei ARCI Pilkada Lumajang 2024, Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar!
- Kontroversi Penerbitan Sertifikat HGB di Wilayah Perairan Desa Segoro Tambak, Sidoarjo
Hal ini disampaikan Doni dalam program Republik Ayam Jago yang digagas Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/8).
Awalnya, Doni ditanya host Republik Ayam Jago, Arief Poyuono apakah ada kecenderungan Jokowi mengkhianati PDI Perjuangan karena terkesan lebih dekat dengan Prabowo Subianto, ditambah lagi wacana memasangkan putra sulungnya Gibran Rakabuming sebagai cawapres Prabowo.
Menurut pengamatan spiritual Doni, endorsment Jokowi yang awalnya melekat kepada Ganjar Pranowo lalu kemudian akhir-akhir ini kepada Prabowo Subianto, hanyalah cara agar mereka berdua bertarung di Pilpres 2024.
“Kalau sekarang pak Jokowi sedang dekat-dekatnya, mendukung, mengendorse pak Prabowo. Itu semata-mata pak Jokowi ingin menghadirkan dalam Pilpres 2024 mendatang all “Wo” “Wo” final. Hanya untuk mengantarkan dua “Wo” ini dalam surat suara,” kata Doni.
Doni mengatakan, sebagaimana pakem "Notonegoro Jowo Ratu Buwono”, persiden 2024 mendatang adalah dia yang memiliki nama belakang “Wo”.
“"Maka Presiden yang akan kita pilih 14 Februari 2024 nama belakangnya pasti Wo. Apakah itu Ganjar Pranowo atau Prabowo. Jadi hanya dua itu yang bisa benar-benar memenuhi pakem Notonegoro Jowo Ratu Buwono," pungkasnya.
Hadir dalam diskusi yang disiarkan lewat channel YouTube Republik Merdeka itu, kritikus sekaligus Aktivis 98, Faizal Assegaf.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang
- Elektabilitas Anwar Sadad Sebagai Cagub Jatim Tembus 9%, ARCI Beberkan Faktornya