Pasien Positif Covid-19 Tidak Ada Yang Sembuh, Dewan Probolinggo Pertanyakan Kinerja Satgas

Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari partai Golkar, Bambang Rubianto mempertanyakan Kinerja Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo. Dimana, saat ini sudah ada 19 warga Kabupaten Probolinggo yang positif covid-19.


Dia mempertanyakan, sejak adanya covid-19 di Kabupaten Probolinggo, hingga saat ini masih belum ada satu warga yang positif covid-19 sembuh dari virus asal Kota Wuhan China ini.

"Sejak adanya covid-19 di Kabupaten Probolinggo, masak belum ada yang sembuh satu orang saja yang positif itu," jelas anggota Komisi D DPRD Kabupaten Probolinggo ini pada Kantor Berita RMOJatim, Sabtu (2/05).

Menurut Bambang, sejumlah anggaran di Kabupaten Probolinggo sudah di kepras untuk penanganan covid-19. Sehingga, anggaran yang terserap dalam penanganan covid-19 di Kabupaten Probolinggo mencapai Rp 12 miliar lebih.

"Kalau melihat anggarannya sudah besr dan Rp 12 miliar lagi. Masak anggaran yang lumayan besar itu tidak mampu menyembuhkan satu warga yang positif," kata Bambang.

Bambang yang merupakan Sekertaris DPD Golkar Kabupaten Probolinggo ini mengakui, kalau anggaran yang lumayan besar tersebut tidak mampu menyembuhkan satu warga. harus mengeluarkan berapa anggaran lagi dalam penanganan covid-19, agar ada kemajuan menggembirakan untuk warga.

"Warga di 325 desa dan 5 kelurahan di 24 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ini, membutuhkan angin segar yaitu mereka yang positif covid-19 sembuh. Belum ada satu kemajuan yang menggembirakan dalam penanganan covid 19 di Kabupaten Probolinggo," ungkapnya.

Apalagi ditingkat desa, para kepala desa dan perangkatnya berperang betul melawan covid-19 dengan menjaga sejumlah warga yang di Karantina ditingkat desa.

"Sebenarnya, garda terdepan saat ini yang melawan betul adanya covid-19 ialah desa," sebut Bambang.

Sejauh ini ungkap Bambang, Satgas Kabupaten Probolinggo kurang koordinasi dengan satgas tingkat kecamatan.

"Dalam mekanisme tata kerja penanganan covid, sehingga kesannya pemerintahan desa yang di hadapkan dengan masyarakat," sebutnya.

Desa sendiri masih kata Bambang, tidak di bekali dengan anggaran yang cukup. Apalagi, Dana Desa hingga saat ini masih belum turun.

"Sebenarnya desa saat ini benar-benar kelimpungan. Dia yang melawan, amunisinya tidak ada. Ditambah juga kurangnya edukasi penanganan covid dari satgas kabupaten pada petugas di desa dan yang lebih mengesankan kurangnya APD ditingkat desa," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news