Penutupan jaringan toko ‘Mafia Tiongkok’ oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, diapresiasi PDI Perjuangan.
- Rekom PKB Turun ke Pasangan Harmonis, Begini Kata Sekretaris DPC Kabupaten Madiun
- BLT BBM Dinilai Bentuk Keberpihakan Pemerintah pada Rakyat
- Sambut HUT ke-76 Bhayangkara, Polri Kirimkan Bantuan 3.000 Paket Sembako untuk Para Pemulung
Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Charles mengatakan bahwa dalam penegakan hukum harus tidak memandang bulu. Siapapun yang bersalah harus ditindak.
"Tentunya semua harus berdasar dengan regulasi ya, kalau kemudian ada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran aturan atau regulasi harus dilakukan penegakan hukum," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Gubernur Bali Wayan Koster marah karena citra pariwisata Bali telah dirusak jaringan toko ‘Mafia Tiongkok’.
Saking geramnya, Koster lantas tanpa tedeng aling memerintahkan seluruh jaringan toko atau artshop milik China ditutup, termasuk travel agen Tiongkok.
Perintah lisan itu disusul dengan instruksi tertulis untuk ditutup mulai Jumat (9/11/2018). Instruksi tersebut dilabeli kop burung Garuda dengan tulisan Gubernur Bali, ditandatangani oleh Gubernur Bali Wayan Koster tertanggal 8 November 2018. Ditujukan kepada Bupati/Walikota se Bali. Dijelaskan dalam surat tersebut, menindaklanjuti surat Ketua DPRD Bali nomor 556/2843/DPRD tanggal 31 Oktober 2018, prihal rekomendasi.[aji]
.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Majelis Dzikir Doakan LaNyalla Mattalitti untuk Pilpres 2024
- Program “Jumat Curhat”, Kapolri Dipanggil Presiden
- BPK Ingatkan Mahasiswa Jangan Sampai Benih Otoriter Muncul