Pemerintah diminta untuk memperkuat kolaborasi dengan para pemuka agama dan pengurus rumah ibadah demi menunjang keberhasilan program vaksinasi. Dengan begitu, rumah ibadah seperti masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng bisa menjadi sentra pengendalian Covid-19.
- Nasdem Lantik Pengurus DPD Sekaligus Deklarasikan Dukungan Calon Pilkada
- Bawaslu Deklarasi Pemilu Damai 2024, Wali Kota Eri Ajak Jaga Kondusifitas Surabaya
- Menagih Janji Pemerintah Tangani Banjir Rob di Pantura Jawa
Begitu harapan anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo kepada wartawam, Senin (9/8). Menurutnya. pemuka agama dan pengurus rumah ibadah adalah pribadi-pribadi yang terhormat dan dipercaya umat.
“Karena itu, sudah semestinya mereka (pemuka agama) diajak dan digandeng dalam perang melawan Covid-19,” ujarnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Kader PDI Perjuangan ini mengatakan, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang enggan dan tidak mau mengikuti program vaksinasi karena alasan yang kurang masuk akal. Misalnya, ada yang menolak vaksin karena menganggap vaksin berbahaya, ada yang mempermasalahkan kandungan vaksin, bahkan ada juga yang enggan divaksin karena alasan vaksin didatangkan dari negara tertentu.
“Nah, saya percaya, jika para pemuka-pemuka agama yang mengatakan bahwa vaksin sangat bermanfaat serta membantu umat terhindar dari sakit parah akibat Covid-19, maka masyarakat yang sebelumnya tidak bersedia divaksin akhirnya akan datang dengan sukarela,” kata Rahmad
Di sisi lain, Rahmad mengatakan keyakinannya, para pemuka agama juga merasa prihatin terhadap bencana pandemi yang telah menelan banyak korban jiwa. Para pemuka agama, lanjutnya, pastinya terketuk hatinya untuk ikut berpartisipasi memerangi Covid-19.
“Mereka pasti bersedia jika rumah badah mereka dijadikan sebagai tempat vaksinasi. Saya melihat, sudah cukup banyak rumah ibadah yang menggelar vaksinasi. Tapi agar target vaksinasi tercapai, hendaknya lebih banyak lagi rumah ibadah dijadikan sentra pengendalian Covid-19,” katanya.
Rahmad mengatakan, agar pemuka agama dan rumah ibadah bisa berfungsi menjadi sentra pengendalian Covid-19, pemerintah harus mendukung dengan cara menyalurkan sebagian anggaran penanggulangan Covid-19 melalui rumah ibadah seperti masjid, gereja.
“Sejauh ini,kita hanya memiliki dua senjata dalam perang melawan Covid-19, yakni prokes ketat dan vaksinasi. Karena itu pemuka agama dan pengurus rumah ibadah harus digandeng untuk keberhasilan program vaksinasi secara nasional,” katanya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Konsisten Perjuangkan Rakyat Kecil Dan NU, BAGUS Muhaimin Jatim Deklarasi Gus Muhaimin Capres 2024
- Dianggap Jadi Biang Kerok Gagalnya Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Akun PDIP dan Ganjar Pranowo Dihujat Netizen
- Zulhas Akui Sudah Lama Setor Nama Soetrisno Bachir untuk Kursi Menteri Jokowi