Pelanggan PDAM Gresik Keluhkan Tagihan Bulanan Yang Melonjak Drastis

Para pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Gresik, mengeluhkan kenaikan tagihan yang cukup tinggi. Padahal, kondisi perekonomian mereka tengah mengalami masalah dampak dari pandemi Covid-19.


Sahar (46) warga Perum GSP Manyar yang menjadi pelanggan PDAM Gresik, mengaku kecewa dengan kinerja perusahaan air milik daerah itu. Karena, dianggapnya telah merugikan pelangga terkait kenaikan tagihan.

"Kalau tidak ada petugas semasa Covid-19 dan diambilkan rata-rata kok bisa Rp 200 ribu bulan ini naik tiga kali lipat dari mana logikanya. 

"Tarif air kalau dihitung per kubik yang sebesar Rp 2.500, maka saya biasanya menghabiskan maksimal 28 kubik. Jika dikalkulasikan 28 kubik dikali 2.500 total biayanya Rp 70 ribu. 
Tapi kenapa tagihan saya kalau diambil rata-rata perbulannya bisa mencapai Rp 200 ribu, berarti naik hampir tiga kali lipat. Ini hitung-hitungannya dari mana," ujarnya dengan nada geram kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (20/7).

Jangan lah PDAM, membebani masyarakat ditengah kesulitan ekonomi yang terjadi saat ini," ucapnya sambil menunjukan lampirkan bukti sebagai pelanggan PDAM Gresik bernomor 1600293.

Senada juga disampaikan Abdul warga Dahanrejo Kebomas yang  merasa terbebani dengan kenaikan tarif PDAM Gresik naik drastis. 

“Naiknya tarif air secara drastis, dua kali lipat dari bulan Mei lalu saya membayar Rp 180 ribu. Tapi Bulan Juni kemarin, saya harus bayar Rp 360 ribu. Padahal, pengunaan air saya tetap seperti biasanya di rumah hanya orang tiga saja," tuturnya.

"Kalau pengunaan sehari-hari saya naik, itu masih masuk akal. Wong air yang saya gunakan untuk keperluan rumah tangga, disamping itu air PDAM juga sering mampet gak keluar. Kok bisa naiknya segitu besar, ini jelas ngak masuk akal," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news