Pidato Megawati Soekarnoputri pada HUT PDI-P ke-50 membocorkan siapa sosok capres yang akan diusung dari internal partai direspons baik oleh banyak pihak.
- AHY Sambut Kehadiran Puan Maharani di Penutupan Kongres VI Partai Demokrat
- Puan Dorong Pemerintah Fokus Bantu Karyawan Sritex agar Tidak Di-PHK Massal
- DPR Pastikan Tidak Bangun Gedung Baru Meski Tambah 2 Komisi Plus 1 Badan
Megawati juga menekankan, perempuan dan laki-laki memiliki kemampuan yang sama memimpin Indonesia.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga berpendapat, pernyataan Megawati mengindikasikan, capres yang akan diusung PDIP pada Pilpres 2024 tampaknya perempuan. Indikasi ini diperkuat dengan adanya bagian pidato Megawati yang membahas kepemimpinan perempuan.
"Sinyal capres itu kiranya mengarah kepada putri kesayangannya, Puan Maharani. Hal itu tampaknya memperjelas adanya keinginan untuk.melanggengkan trah Soekarno berkuasa di pemerintahan," jelas Jamiluddin melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/1).
Jamiluddin menjelaskan bahwa kalau perkiraan itu benar, maka peluang ganjar hanya ada dua kemungkinan.
Pertama, kemungkinan Ganjar diplot menjadi cawapres mendampingi Puan. Skenario ini akan dipilih bila PDIP tidak berkoalisi dengan partai lain dalam mengusung pasangan capres.
Namun demikian, kemungkinan ini relatif kecil mengingat hubungan Puan dan Ganjar yang tak harmonis. Hubungan kedua sosok ini sudah seperti patah arang sehingga sulit dipulihkan.
Dua, Ganjar pindah ke partai lain untuk memenuhi ambisinya jadi capres. Ada kemungkinan KIB mau menerima Ganjar untuk jadi cawapres mendampingi Airlangga Hartarto.
"Bisa juga, posisinya dibalik, Ganjar capres sementara Airlangga cawapres. Peluang terakhir ini bisa saja terjadi bila Istana ikut campur," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sidang Hasto Kristiyanto, Hakim Pertanyakan Sumber Dana PDIP
- Terungkap! Hasto Garansi Harun Masiku Gantikan Riezky Aprilia
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah