Oknum-oknum yang masih saja memainkan isu jabatan presiden akan diperpanjang menjadi tiga periode bukan saja membangun framing media, tetapi, patut diduga sebagai upaya pembunuhan karakter Presiden Joko Widodo.
- Publik Menunggu Pertemuan Prabowo-Megawati
- Peluang Golkar Ikut Pilpres 2024 Lebih Terbuka Bersama Koalisi Perubahan
- Pengamat: Duet Anies-Gibran pada Pilpres 2024 Masih Sebatas Fantasi
"Kemungkinan ia bukan saja melakukan framing media yang berkonotasi negatif, tetapi sudah menjurus ke character assassination, perusakan karakter presiden," kata jurubicara Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/9).
Padahal, kata Viva, Presiden Jokowi sudah menegaskan tidak ingin jabatannya diperpanjang. Pernyataan ini juga tidak hanya sekali dikatakan kepala negara.
"Sikap presiden sudah jelas, terang, konstitusional, dan terekam oleh publik," ujar Wakil Ketua Umum PAN ini.
Sehingga, lanjutnya, ketika masih ada oknum yang memainkan isu jabatan presiden tiga periode, dia sedang berupaya menurunkan legitimasi presiden di mata publik.
"Tujuannya agar membuat malu dan mendiskreditkan legitimasi presiden di mata publik," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Said Abdullah Minta Cakada dan Cawakada Yang Diusung PDIP Taati Aturan Perundang-Undangan
- Komentari Video Ganjar Sedang Berjoget, RR: Apa Ndak Kapok Punya Presiden Hasil Pencitraan
- Ganjar-Mahfud Disebut Paket Lengkap oleh Keluarga Ponpes As Salam Kabupaten Jember