Pembunuhan Ibu Muda Sudah Direncanakan Pelaku Dua Hari Sebelumnya

Pembunuhan sadis Susanti, seorang ibu rumah tangga 30 tahun, warga Dusun Jatisari, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Senin (25/3), menyisakan sederet kisah.


Menurut Wahyudin, pada Sabtu malam (23/3), sekitar pukul 20.30 WIB pelaku yang sudah diketahui ciri-cirinya tersebut berusaha masuk rumah korban.

"Sebenarnya pembunuhan itu hampir terjadi sejak dua hari lalu. Saat itu pelaku yang memakai cadar berhasil masuk rumah melalui pintu dapur bagian belakang. Namun aksi pelaku diketahui oleh si Ari anak pertama dari korban. Lalu pelaku ini sembunyi di belakang perkakas dapur dan melarikan diri,” terang Wahyudin pada Kantor Berita , Selasa (26/3).

Pelaku misterius itu diduga laki-laki, juga tetangga desanya. Ada dugaan antara korban dengan pelaku mempunyai hubungan baik dan saling kenal. Hanya saja, beber Wahyudin, dirinya tidak mengetahui sama sekali motif maupun latar belakang dari pembunuhan sadis itu.

"Kalau kecurigaan memang ada terhadap siapa pelaku ini. Kalau bisa diduga masih tetangga desa dengan korban. Hanya saja bukan kerabat melainkan orang lain,” jelasnya.

Sambungnya, pembunuhan itu benar-benar terjadi di hadapan Ari yang masih berusia 10 tahun yang tidak lain anak sulung korban. Saat itu korban bersama anaknya lagi tidur di depan televisi dan kemungkinan pelaku dengan memakai cadar berhasil masuk rumah tanpa diketahui korban maupun anggota keluarga lainya.

Di waktu bersamaan Ikhwan suami korban posisinya tidak berada dirumah. Setelah diyakini kondisi rumah sepi, pelaku langsung membacok berkali-kali terhadap tubuh korban dengan senjata tajam. Akibatnya Susanti mengalami luka bacok serius di bagian wajah, leher bagian belakang, dada dan sebagian lagi di perut.

"Pas kejadian itu sempat didengar mertuanya ada suara gaduh, dikira korban lagi bertengkar dengan suaminya. Ternyata ada suaranya Ari yang minta tolong. Langsung saja pintu didobrak dan menemukan Susanti sudah bersimbah darah,” urai Wahyudin.

Pasca kejadian korban langsung dilarikan ke UGD Puskesmas Namun kondisinya makin kritis. Saat itu juga dirujuk lagi ke IGD RSUD dr Soeroto Ngawi. Dalam perawatan inilah akhirnya nyawa Susanti tidak tertolong.

Terhitung hingga pukul 11.30 WIB, Selasa (26/3), jenasah korban masih di kamar mayat RSUD dr Soeroto Ngawi.

"Ini masih menunggu hasil visum dari polisi sehingga jenasah belum bisa dibawa pulang untuk dimakamkan,” pungkas Wahyudin.[dik/aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news