Pemerintah harus serius menangani fenomena stunting yang marak di Indonesia. Senior ekonomi Indonesia DR. Rizal Ramli menyarankan pemerintah mencontoh Jepang saat bangkit mengatasi stunting pasca tragedi bom atom di penghujung Perang Dunia II .
- Kembali Datangi Gedung DPRD Jatim, Penyidik KPK Geledah Mobil Sahat Dan Staf Ahl
- Sandiaga, Urungkan Niat Maju Pilpres dan Komitmen Dukung Prabowo!
- SNI: UU Ciptaker Ciptakan Pertarungan Tidak Sehat Antara Nelayan dan Korporasi
Menurut Rizal Ramli, pemerintah Jepang saat itu menyiapkan anggaran untuk anak-anak balita agar bisa minum susu. Alhasil, anak-anak tersebut tumbuh dewasa, berbadan sehat dan memiliki otak yang pintar.
Sementara, kondisi Indonesia saat ini yang menurut data ada sepertiga anak yang mengalami stunting membuat akan sulit berkembang di masa mendatang.
"Itu yang harus kita antisipasi dari awal," kata menko perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Rizal Ramli menambahkan, 20 persen anak stunting sudah dialami sejak di dalam kandungan. Kemudian 80 persen lagi setelah si ibu melahirkan.
"Artinya harus ada program buat naikkan protein ibu-ibu hamil. Kasih susu, telur kan bisa. Adakan dong program seperti itu," imbuhnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dua Ribu Ulama dan Kiai di Madura Gelar Istighosah dan Dukungan untuk Ganjar Presiden 2024
- Polemik Ijazah Jokowi Jadi Skandal Politik Terbesar di Indonesia
- KPU Jatim Tingkatkan Partisipasi Terhadap Pemilih Pemula