Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima sebanyak 620 alat rapid test.
Alat yang diterima tersebut, merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 460 dan 160 dari Yayasan Tzu Chi Buddha.
- Kaleidoskop 2024: Sederet Pembangunan Wisata di Surabaya, Ada Kota Lama hingga Pesona Laser Air Mancur
- Jatim Raih Dua Penghargaan Indonesian Migrant Worker Award Tahun 2023, Gubernur Khofifah: Wujud Komitmen Lindungi PMI Sebagai Pahlawan Devisa
- Wali Kota Eri Buka Kompetisi Basket Heroes City League East Java 2024, Resmi Jadi Agenda Tahunan
Alat ini bakal diutamakan untuk petugas kesehatan yang menangani Covid-19 serta orang dengan pemantauan (ODP).
“Di RSUD Soewandhie dapat 80 (rapid test), kemudian di RSUD BDH (Bhakti Dharma Husada) dapat 40. Baik yang dilakukan pemeriksaan (pasien) maupun tenaga kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Jum’at (27/3).
Selanjutnya, kata Feni sapaan Febria Rachmanita, sisa rapid test itu kemudian dibagikan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas.
Baik itu kepada petugas yang mengantar ODP dan PDP (pasien dalam pengawasan), maupun petugas yang kontak erat dengan mereka.
“Ini kita lagi mengumpulkan dulu orangnya, karena kan harus di bawah spesialis,” ujarnya.
Feni menjelaskan, rapid test ini merupakan alat deteksi anti bodi melalui cara pengambilan sampel darah, serum darah, yang kemudian diteteskan ke alat tersebut. Nantinya melalui alat itu, bisa diketahui apakah orang itu positif atau negatif Covid-19.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pekan Ngaji Tafsir Nusantara Kembangkan Potensi Kajian Generasi Qur'ani
- Bikin Bangga Surabaya, Siswa SMAN 17 jadi Pasukan Penurunan Bendera dalam HUT ke-79 RI di IKN
- HJKS ke 728, TNI-Polri Hingga Masyarakat Terima Penghargaan Dari Wali Kota Eri